Inovasi Kemensos: Program Kebersamaan Berbagi Makanan untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas

4 Juli 2023, 15:36 WIB
Inovasi Kemensos: Program Kebersamaan Berbagi Makanan untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas. /Pixabay/ahmadi19

PR DEPOK – Kini, kemajuan teknologi dan informasi semakin memudahkan kita dalam berbagi cerita dan kebahagiaan dengan dunia. Namun, sayangnya, tidak semua cerita bahagia terekspresikan, terutama bagi lansia dan penyandang disabilitas yang hidup sendiri di berbagai pelosok negeri.

Realitas ini menunjukkan bahwa masih banyak dari mereka yang terlantar, kelaparan, bahkan meninggal dunia tanpa dideteksi oleh siapapun.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menyadari akan tantangan tersebut dan menegaskan komitmen untuk menghadirkan solusi nyata. Dengan keberanian dan semangat yang membara, Kemensos memperkenalkan Program Kebersamaan Berbagi Makanan yang menjadi bagian terobosan dalam upaya pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial.

Pada Tahun Anggaran 2023, program ini menargetkan untuk mencapai 100.000 lansia tunggal dan 33.774 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Bikin Ketagihan! Ini dia 5 Tempat Makan Bakso di Malang, Cek Alamat dan Jam buka disini

Disampaikan, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Pepen Nazaruddin, ketika memberikan penjelasan dalam Forum Salemba 28 yang berlangsung di Kantor Kementerian Sosial pada hari Jumat, 23 Juni lalu. Dalam kebersamaannya ditemukan makna sesungguhnya dari kehidupan.

Program Kebersamaan Berbagi Makanan kami berfokus untuk memberikan bantuan pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh lansia dan penyandang disabilitas. Dengan menyajikan menu gizi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, kami ingin memastikan kualitas hidup mereka meningkat.

“Program permakanan ini relatif baru karena baru dilaksanakan di tahun 2022 dan dilanjutkan di tahun 2023. Permakanan ini diantar langsung ke penerima dengan menu yang memenuhi gizi para lansia/ disabilitas,” kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Pepen Nazaruddin saat memberikan arahan pada Forum Salemba 28 di Kantor Kementerian Sosial, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari kemensos, pada Jumat (23/06).

Forum Salemba 28 merupakan acara yang diadakan secara berkala sebagai media komunikasi antara Kementerian Sosial dan berbagai perwakilan media massa. Pada kesempatan ini, tema yang diangkat adalah "Kebersamaan Berbagi Makanan: Mewujudkan Hidup Sehat dan Bergizi bagi Lansia Tunggal dan Penyandang Disabilitas."

Baca Juga: Sederet Fakta Kasus Penipuan iPhone Si Kembar, Punya Rekening Gendut!

Bersama Masyarakat, Maju Bersama

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam program ini, termasuk Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Salahuddin Yahya, Penyuluh Sosial Ahli Muda, Fery Afriyanto, yang merupakan bagian dari Direktorat Rehabilitasi Sosial untuk Penyandang Disabilitas, serta perwakilan dari Kelompok Masyarakat DKI Jakarta.

Selain itu, 20 media partner juga turut serta dalam acara ini, menyediakan peran strategis dalam mensosialisasikan program ini kepada masyarakat luas.

Peran media dalam mendukung program ini menjadi sangat penting karena selaras dengan tujuan utama Kemensos, yakni mengentaskan kemiskinan. Dengan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, program ini diharapkan dapat mencapai dampak yang lebih luas dalam memperbaiki kualitas hidup mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Disarankan Pakai Angkutan Umum, Ini Rute Menuju Jakarta Fair 2023 dan Cara Pesan Tiket Masuk

Dalam penjelasannya, Pepen menekankan bahwa Program Kebersamaan Berbagi Makanan ini juga sejalan dengan prioritas Kemensos dalam memenuhi kebutuhan dasar kelompok rentan, seperti lansia tunggal dan penyandang disabilitas.

Melalui program ini, para lansia dan penyandang disabilitas akan menerima dua kali makanan bergizi setiap harinya, terdiri dari nasi atau makanan pokok lainnya, lauk pauk (baik hewani maupun nabati), sayuran, buah potong, serta air mineral.

Pepen menyampaikan bahwa bukan hanya pemenuhan nutrisi yang menjadi tujuan utama, program ini juga berdampak positif dalam mengurangi pengeluaran pangan bagi lansia dan penyandang disabilitas. Dengan demikian, mereka dapat mengalokasikan sumber daya yang ada untuk kebutuhan lainnya.

"Pentingnya acara ini adalah menjalin kerjasama antara media dan Kemensos karena memiliki tujuan yang sama yaitu mengentaskan kemiskinan," kata Pepen.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Mie Ayam Terenak dan Murah di Probolinggo

Proses seleksi penerima program dilakukan dengan memprioritaskan mereka yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan termasuk dalam kategori masyarakat miskin yang tidak mampu. Untuk kategori lansia tunggal, usia minimal yang ditetapkan adalah 75 tahun atau lebih.

Mendorong Solidaritas dan Gotong Royong

Salahuddin Yahya, dalam kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa Program Kebersamaan Berbagi Makanan ini juga memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu mendorong solidaritas dan meningkatkan gotong royong dalam masyarakat.

Dijelaskan Yahya, bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat dalam bentuk pemenuhan nutrisi, tetapi juga menghidupkan kembali semangat gotong royong di antara masyarakat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Besok, 5 Juli 2023: Tinggalkan Angan-angan, Jadilah Realistis

Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan kelompok masyarakat untuk bekerja sama dan saling merangkul tetangga yang merupakan lansia atau penyandang disabilitas. Selain itu, program ini juga mendorong pengembangan kewirausahaan dengan adanya perputaran ekonomi di kalangan kelompok masyarakat.

"Program ini secara paralel memberikan manfaat lebih, memberikan makanan, menumbuhkan kesetiakawanan sosial karena masyarakat bisa merangkul kembali tetangga yang merupakan lansia/disabilitas, dan menumbuhkan entrepreneurship karena ada perputaran ekonomi di pihak pokmas," kata Yahya.

Meiti, perwakilan dari Kelompok Masyarakat (Pokmas) DKI Jakarta, membagikan pengalaman mereka dalam melaksanakan program serupa pada tahun 2022 di Jakarta. Bantuan pemenuhan nutrisi didistribusikan dengan melibatkan jumantik dan dasawisma yang tersebar di 5 kelurahan.

Meiti juga mengungkapkan, bahwa dalam pelaksanaannya, perwakilan dari masing-masing kelurahan bertanggung jawab untuk mengambil makanan yang kemudian didistribusikan kepada penerima. Pembelian bahan makanan dilakukan pada malam hari, dan proses memasak dimulai sekitar jam 3 pagi untuk memastikan makanan dapat didistribusikan sekitar jam 9 pagi.

Baca Juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Segera Kembali ke Tanah Air

“Dari setiap kelurahan ada perwakilan yang mengambil makanan untuk didistribusikan. Belanja dilaksanakan malam, dan mulai memasak jam 3 pagi agar bisa didistribusikan sekitar jam 9," katanya.

Melalui Forum Salemba 28 ini, diharapkan program ini dapat lebih dikenal, disosialisasikan, dan didukung oleh masyarakat melalui media massa. Selain itu, diharapkan juga terjadi peningkatan literasi dan edukasi tentang program dan kebijakan Kemensos yang dapat memberikan manfaat nyata bagi mereka yang membutuhkan.

Dengan semangat kebersamaan dan upaya bersama, Program Kebersamaan Berbagi Makanan diharapkan dapat menjadi tonggak dalam mengatasi ketimpangan sosial, memperbaiki kualitas hidup lansia dan penyandang disabilitas, serta mewujudkan masyarakat yang lebih peduli dan inklusif.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Kemensos

Tags

Terkini

Terpopuler