Menristek Fokuskan Empat Hal Ini untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia

26 Agustus 2020, 15:28 WIB
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020).* /ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/

PR DEPOK – Pandemi Covid-19 berdampak pada keadaan ekonomi Indonesia yang kian melemah.

Sehubungan dengan hal ini, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro mengatakan terdapat empat fokus yang dapat memulihkan ekonomi Indonesia dan mencegah kontraksi lebih dalam di masa pandemi ini.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Bambang memaparkan bahwa pihaknya ingin merespon berbagai masalah yang juga dapat membangkitkan perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Catat! Menaker Ida Fauziyah Pastikan Subsidi Upah untuk Pekerja Cair Besok Kamis 27 Agustus 2020

"Kita ingin merespon berbagai masalah sekaligus ingin mencegah terjadinya kontraksi yang lebih dalam terhadap perekonomian kita. Sebagai komunitas riset dan inovasi, kita juga harus mempunyai langkah-langkah yang lebih terfokus," kata Bambang dalam seminar virtual Rabu, 26 Agustus 2020.

Lebih jauh ia menyampaikan bahwa timnya mencoba mendefinisikan langkah-langkah tersebut ke dalam empat fokus, termasuk penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi itu sendiri.

Seminar virtual bertajuk 'Thee Kian Wie Lecture Series V' yang bertema 'Kebijakan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan: Strategi Pemulihan Pascapandemi' itu diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Baca Juga: Tak Hanya untuk Kesahatan, 6 Kebiasaan Ini Nyatanya Baik untuk Anda dan Lingkungan

"Penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi merupakan kombinasi dari upaya penanganan yang dilakukan oleh pihak yang bergerak di bidang riset, kesehatan, farmasi, dan juga pemulihan ekonomi terutama terkait transformasi digital," ujar Menteri Keuangan periode 2014-2016 itu.

Ia melanjutkan bahwa tiga langkah terfokus selanjutnya adalah memperkuat daya saing bangsa, mencapai inklusivitas, serta keluar dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap.

"Tentunya ini jangka panjang bagaimana cara kita keluar dari middle income trap, jangan sampai kondisi pandemi begini membuat upaya kita keluar dari perangkap itu menjadi surut," imbuhnya.

Baca Juga: Bayar PBB di Bandung Kini Bisa Pakai Sampah

Bambang yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2016-2019 memaparkan bahwa masa pandemi Covid-19 jangan sampai menghalangi inklusivitas pembangunan Indonesia.

Terkait hal ini, dia menuturkan empat upaya yang difokuskan oleh komunitas riset dan inovasi serta lembaga kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan, yakni memperkuat ekosistem inovasi, mengoptimalkan penggunaan anggaran riset, meningkatkan kemampuan adopsi teknologi dan inovasi, juga menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan.

Pembentukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 merupakan salah satu upaya menanggulangi virus corona yang diambil Kementerian Riset dan Teknologi.

Baca Juga: Kemendikbud Izinkan Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning dengan Syarat

"Kegiatan riset dan inovasi yang dilakukan konsorsium tersebut bertujuan untuk menangani Covid-19 dan dampaknya dari berbagai aspek," tutur Bambang.

Lebih rinci ia menjelaskan bahwa konsorsium itu adalah kolaborasi antara pemerintah, universitas, lembaga pemerintah non kementerian, industri, diaspora, asosiasi profesional, serta rumah sakit.

Sejauh ini, konsorsium tersebut telah menghasilkan 61 produk riset dan inovasi, termasuk perangkat uji PCR, alat tes cepat, Autonomous UVC Mobile Robot, plasma darah konvalesen, sistem kecerdasan buatan pendeteksi Covid-19, dan lain-lain.

Baca Juga: Diisukan Tengah Koma, Kim Jong-Un Muncul Adakan Rapat Darurat Bahas Virus Corona dan Topan

Produk-produk ini diharapkan tak hanya bermanfaat saat masa pandemi Covid-19 tetapi juga dapat digunakan dalam jangka panjang.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler