PR DEPOK - Ditengah kehidupan yang sejalan dengan penyebaran Covid-19, keberlangsungan perputaran ekonomi harus tetap dijalankan.
Namun, nyatanya masih terdapat sejumlah kendala di lapangan.
Imbas dari adanya pandemi Covid-19 ini membuat sektor pelaku UMKM lumpuh, akibatnya daya jual menjadi anjlok, intensitas pelanggan juga semakin menurun.
Baca Juga: Voluntourism, Tren Baru Para Traveler Menjadi Wisatawan Bertanggung Jawab
Guna memberikan dukungan dan pendampingan yang ditujukan pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), PT Pertamina (Persero) memberikan bentuk rasa kepedulian dengan memberikan modal usaha hingga Rp150 Miliar yang ditujukan pada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh wilayah Indonesia.
Adapaun maksud dari pemberian modal tersebut diharapkan Indonseia dapat bangkit dan mandiri ditengah situasi yang saat ini serba mengalami kesulitan.
Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari RRI, Pertamina berkomitmen dalam penyaluran kredit yang diperuntukan kepada pelaku UMKM dengan menerapkan semangat Sustianble Development Goals (SDGs) dengan memberikan pertumbuhan pada sektor ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan kepada tenaga kerja penuh dan produktif menuju Goal 8 SDGs.
Baca Juga: Bermimpi Jadi Arsitek Hingga Telusuri Garis Keturunan Afrika, Simak Fakta Menarik Chadwick Boseman
Tujuan dari kegiatan tersebut sebagai dorongan dalam membantu masyarakat agar tetap berproduktif, serta mendapatkan penghasilan yang layak hingga pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan pada sektor ekonomi berskala nasional.
Fajriyah Usman, Vice President Coporate Communication Pertamina menegaskan jika bentuk keikutsertaan ini sebagai wujud PT Pertamina (Persero) dalam mendorong program kemitraan guna membantu pelaku usaha kecil meningkat dan berkembang melalui pinjaman berupa modal usaha berbiaya murah.
Pemberian Modal usaha disertakan dengan jasa administrasinya dengan bunga rendah sebesar 3 persen per tahun.
Baca Juga: Kemenperin Siap Gelar IGDS 2020 untuk Ke-17 Kalinya
Dirinya mengatakan pemberian ini diharapkan memberikan sumber energi yang positif bagi perkembangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah untuk dapat mandiri, terutama dimasa yang sulit saat ini yang diakibatkan pandemi Covid-19.
"Dengan adanya Pinjaman modal usaha ini diharapkan mampu menjadi dorongan serta stimulus bagi pelaku UMKM adar bisa bertahan, survive hingga bisa bangkit dan naik kelas dalam melwati tantangan di masa pandemic saat ini," kata Fajriyah pada Minggu, 30 Agustus 2020.
Pertamina juga tidak akan serta merta menyalurkan pinjaman modal saja, namun turut melakukan penerapan pendampingan pembinaan diikuti oleh bimbingan usaha.
Baca Juga: 86.412 Tenaga Non ASN dan Pegawai Swasta di Kota Depok Akan Terima Bantuan Subsidi Upah Rp 600.000
Proses tersebut dilakukan Pertamina dengan melakukan seleksi terhadap pelaku UMKM yang akan mendapat modal usaha hingga dana yang dikeluarkan berjalan produktif serta berkelanjutan.
Sesuai dengan arahan yang ingin dicapai oleh pelaku UMKM yakni bangkit, berdikari dan mandiri.
Kegiatan penyaluran peminjaman Modal atau Kredit, pihak PT Pertamina (persero) berkolaborasi dengan PT Bahana Artha Ventura (BAV) yang merupakan anak perusahaan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), salah satu BUMN holding perasuransian dan penjaminan yang dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG).
Baca Juga: 239 Pelanggar Tak Bermasker di Depok Memilih Sanksi Administrasi, Hasil Denda Capai Rp10 Juta Lebih
"Kami, pihak Pertamina terbuka melakukan kerjasama dari berbagai pihak terkait sebagai bentuk upaya kami dalam mendukung pengembangan di sektor UMKM, dengan adanya terjalin kerjsama ini. Kami berharap dapat berjalan dengan proses yang baik hingga dapat berlanjut dimasa yang akan datang," lanjut Fajriyah.
Fajriyah menjelaskan, Proram Kemitraan pada Pertamina telah diberdayakan sejak tahun 1993 lalu, pemberdayaan tersebut telah memberikan bantuan kemitraan pada 63 ribu mitra yang berada di seluruh usantara Indonesia.
"Seiring berjalannya upaya PT Pertamina (Persero) dalam mendukung ekonomi nasional, Jumlah ini akan terus mengalami peningkatan," tutur Fajriyah.***