Persediaan di AS Berkurang, Harga Minyak Dunia Menguat Tipis

24 September 2020, 12:46 WIB
Ilustrasi kilang minyak milik Arab Saudi. /

PR DEPOK – Harga minyak dunia kembali mengalami perubahan terbarunya yang disebabkan oleh sejumlah faktor.

Harga minyak mentah jenis Brent misalnya untuk pengiriman November naik 5 sen ke level 41,77 dollar AS per barel di London ICE Futures Exchange pada akhir perdagangan Rabu, 23 September 2020 waktu setempat atau Kamis, 24 September 2020 WIB pagi.

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Txas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turut mengalami kenaikan 13 sen ke level 39,93 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange pada sesi perdagangan yang sama.

Baca Juga: Manfaatkan Angin untuk Mengisi Daya HP, Ilmuwan Ciptakan Nanogenerator

Kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada saat ini didukung data pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menunjukan persediaan minyak mentah dan bahan bakar turun pada pekan lalu.

Sementara di momen yang bersamaan, kenaikan harga minyak dunia masih terhalang oleh kekhawatiran meningkatnya pandemi virus corona.

Berdasarkan data Energy Information Administration (EIA) seluruh persediaan di AS yang terdiri dari minyak mentah, bensin dan sulingan turut mengalami penurunan.

Baca Juga: Dibekali Kekuatan Tenaga 212 Tenaga Kuda, BMW Resmi Rilis 1000 RR

Persediaan minyak mentah berkurang 1,6 juta barel, lebih rendah dari perkiraan yang diprediksi oleh sejumlah analis.

"Kejutan besar adalah hasil penyulingan jauh di bawah rata-rata," kata Analis Senior di Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.

Harga minyak dunia saat ini juga masih dibayangi kekhawatiran melonjaknya kasus Covid-19 khususnya di negara-negara seperti India, Prancis, dan Spanyol.

Baca Juga: Ingin Saingi Instagram dan Facebook, Twitter Lakukan Penambahan Uji Coba DM Voice Note

Di Amerika Serikat, jumlah pasien yang meninggal akibat virus ini telah melampui 200.000 orang.

Harga minyak dunia juga berada di tengah kekhawatiran kembalinya pasokan produksi Libya yang berpotensi membuat anjloknya kembali harga 'emas hitam' itu.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler