Hadapi Kuartal Keempat Akhir Tahun, Zilingo Beri 5 Saran Bagi Pebisnis

25 September 2020, 09:55 WIB
Ilustrasi - PELAKU UMKM menata produk makanannya yang akan di foto pada sesi pemotretan produk di Dapoer Paberik Badjoe, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis, 13 Agustus 2020. /Pikiran-rakyat.com/ADE BAYU INDRA/

PR DEPOK - Pandemi Covid-19 yang telah melanda sekitar 7 bulan membuat melemahnya beragam sektor kehidupan.

Diketahui pandemi Covid-19 tersebut membuat beragam merek dan bisnis, khususnya UMKM bekerja keras untuk menjaga kelangsungan dan kelancaran operasi bisnisnya.

Dikabarkan memasuki kuartal keempat di akhir tahun 2020, sentimen terhadap epidemi masih terasa sangat kuat.

Baca Juga: Bentuk Efisiensi, Pemerintah Tetapkan Perpanjangan Masa Berlaku Paspor Jadi 10 Tahun

Melina Marpaung, Head of Commercial Zilingo, dalam siaran resmi pada Jumat, 25 September 2020 menilai bahwa di tengah guncangan yang ada, penting bagi para pelaku bisnis untuk memiliki parameter khusus.

Hal tersebut untuk mengevaluasi posisi mereka saat ini, serta membuat perencanaan bisnis yang matang untuk beberapa bulan mendatang.

Lebih lanjut, Melina Marpaung juga mengimbau para pemilik bisnis untuk mempertimbangkan para merek dan bisnis dalam menghadapi kuartal terakhir tahun yang penuh tantangan ini.

Baca Juga: Bertugas di TMMD Reguler Brebes, Serda Nurohim Motivasi Anak Membaca

Lebih lanjut Melina Marpaung memberi saran yang dapat ditempuh oleh para pebisni yakni sebagai berikut:

Tinjau manajemen inventaris

Meninjau inventaris menurut Melina Marpaung merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kesehatan bisnis.

Baca Juga: Ingin Terlihat Unik, Seorang Pria Pangkas Batang Hidungnya

Ia menilai bahwa saat ini merupakan waktu yag tepat untuk mempertimbangkan ketersediaan stok barang yang dimiliki dan terimpan di gudang.

"Jika Anda memiliki terlalu banyak stok persediaan di gudang Anda, ini mungkin saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali stok. Mengurangi inventaris dapat membantu Anda menurunkan biaya inventaris tanpa mengorbankan kualitas barang yang terjual atau merepotkan pelanggan Anda," ujar Melina seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Selain itu Melina Marpaung juga menambahkan, bahwa pada situasi ini timbul dengan beberapa kelebihan pesanan untuk produk jenis tertentu untuk menyiasatinya adalah melakukan proses pengadaan produk dari pemasok lain dengan harga lebih baik.

Baca Juga: Masih Dipengaruhi Penurunan Stok di AS, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Penguatannya

Selain itu, Melina menyarankan agar mencari alternatif dropshipper, hal tersebut guna menghilangkan biaya pengiriman dan gudang, serta menemukan pemasok lain yang memberikan harga kompetitif dapat membantu proses pengadaan dan memangkas biaya operasional.

Fokus pada kompetensi inti bisnis

Wanita yang menjabat Head of Commercial Zilingo itu pun menilai bahwa pemilik usaha kecil seringkali tidak dapat membedakan konsep diversifikasi, dan mengartikannya untuk menyediakan koleksi produk yang berbeda.

Baca Juga: Berikan Laporan Terbaru Penanganan Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil Akui Ada Peningkatan Kasus

“Menambahkan produk atau layanan lain ke penawaran Anda bukanlah diversifikasi. Hal ini justru hanya membuang-buang waktu dan uang jika dilakukan tanpa mengevaluasi permintaan pasar yang tepat atau perilaku konsumen lokal," kata Melina.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa jangan pebisnis merusak merek dan reputasi usahanya.

"Menginvestasikan waktu, uang, dan upaya yang tidak terpusat pada penawaran inti usaha pada akhirnya dapat merusak merek dan reputasi," tutur Melina.

Baca Juga: BMKG: Waspada Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Kembali Berpotensi Hujan Disertai Petir

Ia menilai bahwa saat ini merupakan saat yang tepat bagi pebisnis untuk meninjau kembali beberapa keputusan.

Sesuaikan model bisnis

Menila menilai bahwa sebagai pengusaha atau pebisnis harus mengakomodasi dan mengikuti tren yang berubah, khususnya pada situasi pandemi yang tengah terjadi.

Baca Juga: Jelang Kembali Bergulirnya Kompetisi Liga 1 dan 2, IPW Minta Polri Tak Keluarkan Izin

Lebih lanjut ia katakan bahwa bila pebisnis bertahan dari krisis, maka harus beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang tepat.

"Terkadang, mengubah model bisnis Anda mungkin terlihat sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Anda dapat memulai dengan mengubah kategori produk, menyederhanakan proses pembayaran, dan lainnya. Dengan begitu, bisnis dapat terus beradaptasi dengan tren dan pola konsumsi dari konsumen,” kata Melina.

Lindungi arus kas

Baca Juga: Turun Lagi! Update Harga Emas Antam di Pegadaian Jumat, 25 September 2020

Melina Marpaung menilai bahwa dalam keadaan krisis, pebisnis perlu menurunkan ekspektasi dari kinerja bisnis. ia pun mengimbau untuk memusatkan perhatian pada kelancaran operasi, selain keuntungan yang dapat diraih.

Selain itu Melina mengimbau agar berrhati-hatilah dalam memprioritaskan kebutuhan dengan cara mengurangi pengeluaran, menghentikan proses inventaris sementara, dan tunda rencana ekspansi serta mempersiapkan bisnis dengan rencana keuangan cadangan untuk mengantisipasi skenario kasus terburuk.

"Pastikan untuk selalu memantau keuangan dengan menganalisis laporan keuangan secara teratur. Ini untuk memastikan arus kas Anda tetap lancar. Hindari mengambil utang bisnis tanpa kemampuan untuk melunasinya. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah bisnis dari tekanan finansial yang tidak semestinya atau bahkan kehabisan dana," tuturnya.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Jumat 25 September 2020, Mulai Pukul 9.30 Hingga 15.30 WIB

Manfaatkan teknologi

Pemanfaatan teknologi kala pandemi menurut Melina merupakan waktu yang tepat untuk menjadi inovatif hal tersebut untuk mencari cara baru menjangkau konsumen lewat bantuan teknologi.

Ia memberi saran agar pebisni dapat mulai berjualan di pasar daring atau media sosial, bahkan menjual dalam jumlah besar untuk meningkatkan omset.

Baca Juga: Keji, Usai Ditembak Mati oleh Tentara Korut, Jasad Pejabat Perikanan Korsel Dibakar

Selain itu, Melina menilai agar pebisnis mempertimbangkan lebih banyak promosi, dan tingkatkan upaya pemasaran digital melalui strategi dan konten yang terjangkau serta menarik.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler