Menteri ESDM Sebut Tiga Kunci untuk Wujudkan Sistem Kelistrikan yang Tangguh

30 Oktober 2020, 11:16 WIB
Fasilitas kelistrikan PT PLN (Persero). /Humas Kementerian ESDM

PR DEPOK - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebutkan bahwa terdapat tiga kunci untuk dapat mewujudkan sistem kelistrikan yang Tangguh.

Ketiga kunci tersebut yakni dibutuhkannya lokalitas energi, pembangkit listrik yang fleksibel, dan lebih banyak lagi sistem interkoneksi.

Namun, di sisi lain Arifin mengakui adanya keterbatasan ekonomi, kondisi geografis, dan sistem distribusi kelistrikan yang terpusat yang belum mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Dukung Sikap Tegas Kemenlu, Fraksi PKS Resmi Kiriman Surat Protes pada Emmanuel Macron

"Dengan pemanfaatan sumber energi lokal terbarukan yang tersedia di setiap wilayah, microgrids dapat digunakan sebagai solusi untuk menciptakan wilayah mandiri energi untuk wilayah terpencil dan terdepan," kata Arifin pada Kamis, 29 Oktober 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Arifin menerangkan bahwa microgrids dirancang untuk mencapai fleksibilitas jaringan dan kemampuan pemrosesan data.

Fleksibilitas tersebut didapat melalui kombinasi berbagai sumber energi terbarukan, antara lain Matahari dan angin dengan baterai dan genset diesel yang terhubung ke jaringan pusat.

Baca Juga: Wisatawan Jalani Rapid Test Massal di Puncak Bogor, 50 Orang Dinyatakan Reaktif Covid-19

"Microgrids tersebut juga sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan porsi penggunaan energi terbarukan," ujarnya.

Menurutnya, untuk mencapai target penurunan emisi karbon dan meningkatkan porsi penggunaan energi terbarukan, telah diimplementasikan berbagai aturan yang disertai dengan kegiatan research and development (penelitian dan pengembangan).

Indonesia sendiri juga berupaya mengimplementasikan metode yang lebih efisien dalam bisnis energi sehingga industri energi nasional siap bersaing dalam pasar global industri 4.0.

Baca Juga: Ikut Dialog Keagamaan GP Ansor, Mike Pompeo Sebut Indonesia Contoh Harmonis Beragama

Seperti diketahui, saat ini Indonesia memiliki total potensi energi terbarukan lebih dari 400 GW, namun pemanfaatan potensi tersebut masih berkisar 10 GW.

"Guna meningkatkan Variable Renewable Energy (VRE) dalam sistem kelistrikan, pemerintah telah mulai memasukkan Floating Solar PV bersama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ada untuk memitigasi masalah intermittency dari Pembangkit Listrik PV," ucapnya.

Proyek pertama yang dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di PLTA Cirata yang dilaksanakan dengan dukungan dari International Energy Agency.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Pembunuhan di Gereja Prancis, Muslim Prancis Sampaikan Belasungkawa

"Di samping itu, pemerintah juga telah mencoba thermal power flexibility technology pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap untuk merespon fluktuasi VRE dan prakiraan iklim," tutur Arifin.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler