Meski Diterpa Pandemi Covid-19, OJK Klaim Jumlah Investor Pasar Modal Alami Lonjakan 42 Persen

- 2 Desember 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia /

PR DEPOK – Jumlah investor pasar modal di Indonesia hingga bulan November 2020 mengalami lonjakan sebesar 42 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Kepala Deputi Pengawasan Pasar Modal 1A OJK, Luthfy Zain Fuady mengatakan hal itu terjadi meski saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Beberapa data menunjukkan penurunan pertumbuhan pasar modal kita, namun ada fakta menarik yang justru membuat kita cukup terkesan, yaitu jumlah investor pasar modal yang terus mengalami peningkatan," kata Luthfy pada Selasa, 1 Desember 2020 dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Baca Juga: Akhiri Konflik dengan Habib Rizieq, Bima Arya Akhirnya Minta Maaf Usai Didatangi Habib Mahdi

Berdasarkan data, jumlah investor pasar modal sudah tercatat sebanyak 3,53 juta per 19 November 2020.

Data itu mengalami kenaikan jika dibandingkan SID per 31 Desember 2019 sebanyak 2,48 juta.

Dirinya menyebutkan, peningkatan jumlah investor di masa pandemi ini justru didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 tahun atau kalangan milenial.

Baca Juga: Soal Pembelajaran Tatap Muka, Kemendikbud Sebut Orang Tua Punya Hak Penuh Izinkan Anaknya Sekolah

"Secara demografi berdasarkan umur, jumlah SID ritel per 19 November 2020 tercatat sebanyak 48,29 persen," ujarnya.

Menurutnya, meski kondisi pasar modal Indonesia saat ini mengalami tekanan, dengan adanya peningkatan jumlah investor secara signifikan tersebut membuktikan bahwa kepercayaan publik terhadap pasar modal Indonesia masih tergolong tinggi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengungkapkan dari segi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami keterpurukan, terutama setelah diumumkannya kasus Covid-19 pertama kali di Indonesia.

Baca Juga: Jadwal SIM dan Samsat Keliling Kota Depok Hari Ini, Rabu 2 Desember 2020

"Pada tanggal 2 Maret diumumkan ada dua orang yang kena, indeks langsung kena dampaknya. Sampai dengan tanggal 24 Maret indeks terpuruk hingga titik terdalam di level 3.937," imbuh Inarno.

Meski demikian, dirinya mengatakan bahwa perkembangan IHSG saat ini cukup baik.

Pihaknya mencatat dari tanggal 24 Maret hingga saat ini ada kenaikan sekitar 60 persen.

Baca Juga: Kediaman Ibundanya di Pamekasan Didatangi Massa, Mahfud MD Respons Begini

Bahkan per tanggal 27 November, IHSG berada di level 5.783.

Sementara itu, ia menjelaskan, jika dilihat dari sisi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH), juga ada peningkatan yang cukup signifikan.

"Jika dibandingkan pada bulan Januari tahun ini untuk RNTH sebesar Rp6,4 triliun/hari, sedangkan pada bulan November mencapai Rp12,9 triliun/hari," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x