Network
PR DEPOK – Harga minyak dunia kembali mengalami perubahan terbarunya yang disebabkan oleh sejumkah faktor.
Harga minyak mentah jenis Brent misalnya untuk pengiriman Februari naik tipis dua sen ke level 48,86 dollar AS per barel pada akhir sesi perdagangan di London ICE Futures Exchange Rabu, 9 Desember 2020 waktu setempat atau Kamis, 10 Desember 2020 WIB pagi.
Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari melemah delapan sen atau 0,2 persen ke level 45,52 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange pada sesi perdagangan yang sama.
Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah oleh Kemendikbud yang Tayang di TVRI pada Kamis 10 Desember 2020
Harga minyak dunia bervariasi terjadi setelah investor mempertimbangkan lonjakan stok minyak mentah AS yang tidak terduga terhadap optimisme bahwa peluncuran vaksin Covid-19 akan memicu pemulihan permintaan bahan bakar secara global.
Menurut Energy Information Administration (EIA) harga-harga turun satu persen di awal sesi saat data menujukan persediaan minyak mentah AS naik 15,2 juta barel menjadi 503,2 juta barel pada pekan lalu.
Hal ini berbeda dari ekspetasi analis dalam jajak pendapat Kantor Berita Reuters untuk penurunan 1,4 juta barel.
Baca Juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Sebagian Jawa Barat
Impor minyak mentah AS naik 2,7 juta barel per hari pada pekan lalu, kenaikan terbesar dalam catatan saat ekspor anjlok.
Namun, munculnya inokulasi massal di Inggris dan prospek Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui vaksin Covid-19 di Amerika Serikat mendorong pasar lebih tinggi menyusul laporan tersebut.
"Pasar pasti berada dalam keadaan terguncang, tetapi secara keseluruhan ini tampak seperti laporan kebetulan dan pasar dapat mendeteksi hari-hari yang lebih cerah ke depan," kata mitra di Again Capital LLC di New York, John Kilduff seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.
Baca Juga: Berikut Link Live Streaming Liga Champions Manchester City vs Olympique Marseille
Panel penasihat akan memberikan suara pada Kamis tentang apakah akan merekomendasikan FDA mengeluarkan otorisasi darurat untuk penggunaan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE.***
