Hal ini mengacu pada peraturan Kartu Prakerja, yakni jika peserta yang dinyatakan lolos tidak membeli pelatihan setelah 30 hari pengumuman lolos, maka peserta akan dicoret dari daftar penerima Kartu Prakerja.
Selain itu, mengacu pada target penerima Kartu Prakerja sebanyak 2,7 juta peserta, maka kemungkinan besar Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja akan membuka kembali pendaftaran Kartu Prakerja untuk menggenapi target kuota tersebut yang berkurang karena ada peserta penerima yang dicoret.
Meski begitu, keputusuan dibukanya kembali pendaftaran Kartu Prakerja pada semester I-2021, tetap menjadi hak dari Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja untuk kembali membuka atau tidak.
Namun, masyarakat yang masih berminat untuk mendapatkan bantuan dari program Kartu Prakerja, tidak perlu khawatir.
Sebab,Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun telah menyampaikan, bahwa pemerintah akan melanjutkan program Kartu Prakerja hingga 2022.
Keputusan ini diambil sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi persaingan global pasca-pandemi Covid-19.
"Insya Allah di 2022 pun program ini bisa kami anggarkan, karena tenaga kerja kita setiap tahun bertambah dan tuntutan pekerjaan pascapandemi itu menuntut SDM lebih baik lagi, lebih memiliki keterampilan," kata Wapres Ma’ruf Amin, 5 Maret 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Oleh sebab itu, bagi masyarakat yang belum berkesempatan untuk mengikuti seleksi pendaftaran Kartu Prakerja pada semester I-2021, masih bisa berkesempatan untuk mengikutinya pendaftaran pada semester selanjutnya.