Dengan kata lain, sektor jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar dari total utang luar negeri swasta dengan persentase mencapai 77,3 persen.
Menurutnya, utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang dengan jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen.
"Dengan perkembangan tersebut, posisi utang luar negeri swasta pada Februari 2021 sebesar 2010,5 miliar dolar AS, didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen terhadap total," katanya.
Akan tetapi, secara keseluruhan, struktur utang luar negeri Indonesia masih tergolong sehat, karena didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan dananya.
Secara Produk Domestika Bruto (PDB), rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDBmasih tetap terjaga di kisaran 39,7 persen.
Kondisi tersebut relatif stabil bila kita melihat rasio yang sama pada bulan sebelumnya yang terpaut tipis yaitu 39,6 persen.***