Network
PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hadir dalam agenda pembukaan Musyawarah Daerah (MUSDA) XVI Himpunan Pengusaha Mudah Indonesia (HIPMI) Jawa Barat di Swiss-Belinn Hotel, Kabupaten Karawang.
Mengingat tingginya nilai investasi yang masuk ke Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta para pengusaha untuk memanfaatkan peluang dari investasi tersebut.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Humas Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut Jawa Barat menjadi provinsi dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia yakni sebesar Rp 137,5 triliun.
Baca Juga: Liverpool vs Atletico Madrid, Juergen Klopp Ungkap Kabar Terbaru Cedera Dua Pemainnya
“Provinsi yang nilai konkret investasinya terbesar di Republik Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat. (Investasi) kita sendiri Rp 137,5 triliun yang hadir di Jawa Barat. Membawa pekerjaan, membawa transfer teknologi dan lain sebagainya,” tutur Ridwan Kamil.
Dengan begitu Ridwan Kamil berharap kepada para pengusaha lokal di Jawa Barat tidak hanya penonton melainkan menjadi penggerak dengan memunculkan konsep ekonomi berkeadilan yakni pengusaha lokal berpartisipasi menyukseskan investasi tersebut.
“Jadi pengusaha daerah di Karawang atau di Jawa Barat harus mendapat porsi. Dari nilai investasi Rp 137,5 triliun yang terealisasi haruslah urusan jalannya, konstruksinya, supply barangnya, kateringnya itu dikelola oleh pengusaha daerah sehingga ekonomi berkeadilan,” tutur Ridwan Kamil.
Baca Juga: Identitas Pasien Virus Corona di Indonesia Tersebar Luas, Kondisi Psikologis Mereka Ganggu Pemulihan
Selain itu Mantan Wali Kota Bandung ini menjelaskan langkah yang diambil Pemprov Jabar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui 5 strategi berikut.
Ekonomi Infrastruktur
Jalan tol Bandung-Cilacap, Cisumdawu, pembangunan bandara baru di Sukabumi, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dan reaktivasi jalur kereta menjadi bagian dari ekonomi infrastruktur yang pembangunannya tengah diprioritaskan oleh Pemprov Jabar.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Kemendikbud Liburkan Siswa dan Guru yang Pulang dari Sejumlah Negara
Ekonomi Berkelanjutan
Pembangunan berbagai proyek pengolahan sampah terpadu yang ditargetkan akan menjadi bagian dari sistem ekonomi hijau di Jawa Barat.
Ridwan Kamil mengatakan pihaknya kini sedang mengupayakan pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) terpadu di Bogor. TPPAS ini berfungsi untuk mengubah sampah menjadi batu bara.
Baca Juga: Minum Obat Penurun Panas untuk Hindari Deteksi Virus Corona, Dua Orang Terancam 7 Tahun Penjara
Selain itu Pemprov Jabar juga tengah melakukan proses pelelangan pembangunan TPPAS di Kabupaten Bandung dan Garut yang nantinya dapat mengubah sampah menjadi tenaga listrik.
Ekonomi Inklusif
Pembangunan ekonomi inklusif ini khusus ditujukan bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.
Baca Juga: Warga Korea Selatan Disebut Terinfeksi Virus Corona dan Jatuh Berguling di Bali, Cek Faktanya
Ridwan Kamil menargetkan Jawa Barat akan memiliki 5.300 perusahaan start up yang jabatan eksekutifnya diisi oleh anak muda lulusan perguruan tinggi dan mentor yang berasal dari HIPMI.
Ekonomi Digital
Ekonomi digital dikembangkan dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan start up di Indonesia. Ruang lingkup kerja samanya mencakup sektor pariwisata, usaha mikto kecil dan menengah (UMKM) serta program unggulan seperti desa digital, one village one company dan one pesantren one product.
Baca Juga: Bioskop Misbar, Picu Masyarakat Hasilkan Karya Seni
Ekonomi Pariwisata
Ridwan Kamil mengatakan sektor pariwisata akan menjadi motor penggerak ekonomi Jawa Barat melalui kekayaan sumber daya alamnya.
Ridwan Kamil berharap 5 strategi tersebut didengar oleh para peserta Musda XVI HIPMI Jabar aga menjadi peluang dalam mengembangkan ekonomi Jawa Barat.***
