Network
PR DEPOK – Kemensos masih terus menyalurkan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2022.
Bansos PKH 2022 disalurkan kepada masyarakat yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.
Warga Jawa Timur (Jatim) dapat melakukan cek daftar nama penerima PKH 2022 secara online.
Cek daftar nama penerima PKH 2022 Jawa Timur secara online dapat dilakukan melalui link resmi DTKS cekbansos.kemensos.go.id.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos PKH Online 2022 Lewat HP
Cara cek daftar nama penerima PKH 2022 Jawa Timur
1. Akses link resmi DTSK cekbansos.kemensos.go.id lewat browser.
2. Pilih wilayah administrasi penerima PKH 2022 di bagian ‘WILAYAH PM’.
3. Masukkan nama lengkap Anda sesuai KTP di bagian ‘NAMA PM’.
Baca Juga: Cara Daftar Online Bansos Anak Sekolah 2022 untuk Dapatkan Total Bantuan PKH Rp4,4 Juta
4. Masukkan 8 kode captcha yang tertera di bagian ‘HURUF KODE’.
Jika kode tidak terbaca jelas, silakan klik ikon ‘refresh’ captcha untuk meminta kode baru.
5. Pastikan data yang diisi sudah benar dan sesuai. Lalu, klik ‘CARI DATA’.
Selanjutnya, sistem akan mencocokkan data yang di-input dengan data KPM bansos yang terdata di DTKS Kemensos.
Jika data yang di-input terdata sebagai penerima bansos, maka sistem akan menampilkan data hasil pencarian.
Baca Juga: Cara Daftar Online Bansos Balita dan Ibu Hamil 2022 untuk Dapatkan Bantuan PKH Rp6 Juta
Data yang ditampilkan, yakni berupa nama KPM, umur, jenis bansos, status, keterangan, hingga periode.
Terdapat 4 jenis bansos yang ditampilkan, yakni (PKH, BPNT, BST, atau PBI). Selanjutnya, Anda dapat melihat apakah terdaftar sebagai penerima bansos PKH 2022 atau bansos lain.
Jika terdapat lebih dari satu nama KPM yang muncul, maka Anda dapat mencocokkan nama dan umur KPM yang sesuai dengan data diri Anda.
Untuk nominal bansos PKH 2022, yakni kategori ibu hamil/nifas Rp3 juta per tahun, anak usia dini 0-6 tahun Rp3 juta per tahun.
Kategori pendidikan anak SD/sederajat Rp900.000 per tahun, pendidikan anak SMP/sederajat Rp1,5 juta per tahun, pendidikan anak SMA/sederajat Rp2 juta per tahun.
Kategori warga lansia 60 tahun ke atas Rp2,4 juta per tahun, serta penyandang disabilitas Rp2,4 juta per tahun.***
