Network
PR DEPOK - Bansos BPNT November dan BLT BBM 2022 tahap 2 mulai dicairkan Kemensos pada November 2022.
Kemensos akan menyalurkan sembako senilai Rp200.000 kepada setiap penerima BPNT November dan juga mencairkan uang tunai Rp300.000 bagi penerima BLT BBM 2022 tahap 2.
Sebagai informasi, masyarakat bisa cek nama penerima BPNT November dan BLT BBM 2022 tahap 2 via HP.
Sebab itu, simak sampai habis ulasan ini tentang cara cek nama penerima BPNT November dan BLT BBM 2022 tahap 2 via HP, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Kemensos.
Cara Cek Nama Penerima BPNT November dan BLT BBM 2022 Tahap 2
1. Buka website cekbansos.kemensos.go.id lewat HP.
2. Input nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan di kolom "Wilayah PM".
3. Setelah itu, masukkan nama lengkap di kolom yang tersedia.
Baca Juga: BLT BBM Tahap 2 Kapan Cair? Catat, Ini Jadwal Pencairan Bantuan Rp300.000
4. Salin kode unik yang tersedia ke dalam kolom putih.
5. Klik tombol "Cari Data".
Setelah itu, akan muncul keterangan terkait Nama Penerima, Umur, Wilayah, Jenis Bantuan (PKH, BPNT, BLT BBM, PBI-JK, dan BST).
Pastikan informasi Status sudah menunjukan (YA) di kolom BPNT maupun BLT BBM, karena itu menandakan telah resmi terdaftar sebagai penerima.
Baca Juga: Ramalan Shio Monyet, Ayam, Anjing dan Babi 2 November 2022: Hati-hati Mengambil Keputusan
Selanjutnya, masyarakat penerima BPNT November 2022 dapat mendatangi kantor pos untuk cairkan sembako Rp200.000.
Sementara itu, penerima BLT BBM 2022 tahap 2 di petugas desa/kelurahan, kantor pos, dan RT/RW.
Perlu diketahui, untuk bisa cairkan bansos BPNT November dan BLT BBM 2022 tahap 2 masyarakat harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya:
Syarat BPNT November dan BLT BBM 2022 Tahap 2
Baca Juga: Siap-siap! 3 November 2022 Matahari akan Terbit Lebih Awal, Berikut Penjelasan LAPAN
a. Bukan ASN, PNS, TNI/Polri.
b. Terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di DTKS Kemensos.
c. Berasal dari keluarga miskin atau rentan.
Khusus bagi BPNT November 2022, diutamakan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).***
