Didukung Kembalinya Optimisme Pasar, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat

- 7 Juli 2020, 10:26 WIB
Seseorang melintas di depan monitor perdagangan saham BEI Jakarta.
Seseorang melintas di depan monitor perdagangan saham BEI Jakarta. //PIKIRAN RAKYAT

PR DEPOK – Usai kembalinya optimisme pasar yang sebelumnya hilang akibat pandemi virus corona, IHSG lanjutkan penguatannya.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I Selasa, 7 Juli 2020 WIB pagi IHSG naik 16,72 poin atau 0,3 persen ke level 5.005,59.

Dalam sesi I tersebut, sebanyak 168 saham menguat, 40 saham melemah, dan 115 saham stagnan.

Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Tak Masalah Bahas RUU HIP Jika untuk Perkuat BPIP

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp301,45 miliar dari 323,56 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu pada sesi II Senin, 6 Juli 2020 siang menjelang petang IHSG menutup perdagangannya dengan penguatan tipis 15,07 poin atau 0,3 persen ke level 4.988,87.

Dalam sesi II terssebut sebanyak 226 saham menguat, 185 saham melemah, dan 158 saham stagnan.

Baca Juga: Sempat Ditutup karena PSBB, Wisata Religi Bayt Al Quran Resmi Dibuka Kembali

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp6,73 triliun dari 8,22 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turut mengalami penguatan.

Pada sesi I Selasa, 7 Juli 2020 rupiah 75 poin atau 0,52 persen ke level Rp14.415 per dollar AS dari sebelumnya Rp14.490 per dollar AS.

Baca Juga: Arab Saudi Keluarkan Protokol Kesehatan Cegah Penyebaran Covid-19 saat Ibadah Haji

Berdasarkan laporan yang dirilis dari Antara seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com penguatan terjadi pada IHSG dan nilai tukar rupiah hari ini didukung kembalinya optimisme pasar.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan aset berisiko terlihat menguat pagi hingga sore ini termasuk rupiah, hal ini dikarenakan pasar kembali merespon positif potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemic virus corona.

“Data-data ekonomi global yang dirilis pekan lalu memberi bukti pemulihan ekonomi tersebut seperti data tenaga kerja AS, data indeks aktivitas manufaktur AS, China, dan Eropa,” ujarnya.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x