Network
PR DEPOK - Tingkat kemiskinan di Jakarta Utara pada Maret 2023 mengalami penurunan yang signifikan, mencapai 6,78 persen.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,06 persen dibandingkan dengan Maret 2022 yang sebelumnya mencapai 7,24 persen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Jakarta Utara, Favten Ari Pujiastuti, dalam pernyataannya hari Rabu di Jakarta.
Menurut Favten, jumlah penduduk miskin di Jakarta Utara turun sebanyak 7.740 jiwa pada periode Maret 2023 jika dibandingkan dengan Maret 2022 yang mencapai 133.730 orang. Data dari Profil Kemiskinan Jakarta Utara pada Maret 2023 yang dirilis oleh BPS Kota Jakarta Utara menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut sekitar 125.980 orang.
Baca Juga: 8 Kuliner Bebek di Magelang yang Top Markotop, Cek Lokasi di Sini
Penurunan jumlah penduduk miskin ini dianggap sebagai hasil dari perbaikan beberapa indikator ekonomi makro selama tahun 2022, terutama sejak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut.
Pada tahun 2022, ekonomi Jakarta Utara tumbuh sebesar 5,85 persen dan tingkat pengangguran berkurang sebanyak 1,8 poin jika dibandingkan dengan tahun 2021. Tingkat inflasi juga tetap terkendali di kisaran 3,58 persen.
Bantuan sosial yang terus diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi juga berkontribusi dalam menjaga tingkat konsumsi masyarakat miskin. Pemerintah Provinsi DKI memberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada 210.344 masyarakat miskin di Jakarta Utara, memberikan perlindungan dan jaminan sosial bagi mereka.
Menurut data dari BPS Kota Jakarta Utara, garis kemiskinan di kota pesisir Jakarta berada pada angka Rp 684.557 per kapita per bulan. Standar konsumsi dalam garis kemiskinan tahun 2023 masih lebih tinggi sekitar Rp39.126 jika dibandingkan dengan Maret 2022. Pada tahun 2022, garis kemiskinan atau standar konsumsi rata-rata berada pada angka Rp645.431.
