Network
PR DEPOK - Berita tentang penundaan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino hingga saat ini menarik perhatian masyarakat.
BLT El Nino, sebagai bentuk bantuan dari pemerintah untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bertujuan untuk membantu meringankan beban ekonomi mereka. Awalnya, penyaluran BLT El Nino dijadwalkan dimulai pada awal November 2023 dengan total anggaran Rp 7,52 Milyar, yang akan diberikan kepada 18,8 juta KPM.
Namun, hingga kini, belum ada kepastian mengenai kapan bantuan BLT El Nino tersebut akan diterima oleh penerima manfaat. Kementerian Sosial selaku penyalur mengonfirmasi melalui konferensi pers pada tanggal 6 November bahwa masih terdapat pembahasan dengan Kementerian Keuangan terkait jumlah penerima BLT El Nino sebesar Rp 400 ribu.
Proses verifikasi penerima bansos BLT El Nino dapat dilakukan dengan mudah melalui penggunaan hp yang terhubung ke internet.
Baca Juga: Selain Gudeg, Ini 4 Rekomendasi Kuliner yang Wajib Dicoba Saat Healing di Jogja
Dengan membuka browser dan mengunjungi cekbansos.kemensos.go.id, masyarakat dapat mengecek apakah mereka termasuk sebagai penerima bantuan atau tidak. Proses ini melibatkan pengisian identitas individu dan kode verifikasi sebelum menampilkan hasil pencarian.
Di sisi lain, beredar tentang pencairan BLT El Nino, terdapat pula kabar tentang bantuan pangan berupa beras.
Pemerintah pusat mengalokasikan sebanyak 8.000 ton beras sebagai program bantuan El Nino bagi masyarakat kurang mampu di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyampaikan bahwa bantuan beras ini akan membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang terdampak.
Bantuan beras tersebut akan disalurkan dalam dua tahap, dengan total 16.000 ton yang akan didistribusikan dalam periode tertentu. Penerima manfaat bantuan beras mencakup 275.045 keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing mendapatkan sebanyak 10 kg beras. Proses distribusi akan dilakukan oleh Kantor Pos untuk memastikan bantuan mencapai sasaran dengan tepat.
