RI Diambang Jurang Resesi, Demokrat: Faktor Lamban dan Salah Pemerintahan Jokowi Tangani Covid-19

- 22 September 2020, 22:21 WIB
Ilustrasi Resesi Ekonomi.*
Ilustrasi Resesi Ekonomi.* /Pixabay./

PR DEPOK - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memprediksikan perekonomian Indonesia akan masuk ke dalam jurang resesi pada akhir kuartal III (Q3) 2020.

Prediksi tersebut menyusul revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Q3 2020 pada akhir September mendatang.

Terkait hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Irwan memberikan tanggapan dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa 22 September 2020.

Baca Juga: Diduga Kesal Melihat Mobilnya Dipanjat, Seorang Pria Lempar Kucing hingga Sebabkan Pendarahan Dalam

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Irwan mengatakan saat ini Indonesia tengah mengalami dua krisis kembar yakni ekonomi dan pandemi. Di mana pandemi menjadikan ekonomi Indonesia semakin parah bahkan berujung resesi.

Ia pun menilai bahwa faktor utama yang menyebabkan Indonesia mengalami resesi adalah kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang lamban dan salah kebijakan dalam menangani pandemi.

"Pemerintah gagal responsif dan adaptif dalam menetapkan prioritas kebijakan dalam menangani pandemi," ucap Irwan.

Padahal, kata Irwan, solusi utama dalam menghadapi resesi adalah mengakhiri pandemi. Apabila pandemi berakhir, maka resesi pun akan usai.

Baca Juga: Tito Karnavian: Masyarakat di Negara Majority Low Class Anggap Covid-19 sebagai Hoaks dan Konspirasi

"Selain itu, faktor lain penyebab resesi saat ini adalah masalah sistematik," katanya.

Dengan begitu, ia menegaskan apapun dalih pemerintah, kondisi ini sangat memprihatinkan. Padahal di saat pandemi, pemerintah memiliki ruang yang besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dengan berbagai skema dan regulasi.

"Dalam regulasi terkait penanganan pandemi, pemerintah memiliki kewenangan besar untuk mengelola keuangan negara selonggar-longgarnya tanpa potensi pidana," ujar dia.

Pemerintah juga, lanjut dia, sudah menggelontorkan dana besar untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Baca Juga: Orang Tak Keluar Rumah Bisa Tertular Covid-19, Doni Monardo: Bisa Saja Tanpa Gejala

Lebih lanjut, ia memaparkan solusi lainnya yakni peningkatan konsumsi masyarakat harus dilakukan secara terus menerus, Di mana daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah resesi.

"Program-program padat karya tunai serta bantua langsung tunai bisa untuk meningkatkan daya belli masyarakat. Sehingga tentunya secara konsisten dan masif program padat karya harus terus digalakkan," katanya mengakhiri.***

 

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x