PR DEPOK - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai jangankan memakai masker, sebagian masyarakat di negara majority low class justru menganggap Covid-19 sebagai hoaks dan konspirasi.
Sebab, dikatakan Tito Karnavian, karakter masyarakat di negara ini memiliki minat literasi yang rendah dan kurang terdidik.
“Di negara majority low class, jangankan memakai masker, bahkan dikatakan Covid-19 hoaks, konspirasi, dan lain-lain,” ucap Tito Karnavian saat mengisi webinar Strategi Menurunkan Covid-19, Menaikkan Ekonomi, Minggu, 20 September 2020 yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari tayangan streaming di kanal YouTube KSDI.
Baca Juga: Miliarder Prancis Tewas Saat Jalani Operasi Perbesar Alat Kelamin, Kematiannya Masih Tanda Tanya
Namun berbeda dengan masyarakat di negara majority middle class, menurut mantan Kapolri itu, masyarakat di negara ini sadar akan bahaya Covid-19 karena terdidik serta minat literasinya tinggi.
“Di negara yang komposisi demografi middle class, terdidik, secara ekonomi mampu tadi disebut Singapura, mereka bisa googling pakai masker untuk apa,” ujar Tito Karnavian.
Namun berbeda dengan pernyataan tokoh Kepolisian Indonesia itu, nyatanya di negara maju seperti Jerman dan Amerika Serikat ternyata sebagian masyarakatnya juga tidak mempercayai adanya virus corona bahkan mereka juga menganggap bahwa Covid-19 bagian konspirasi.
Dilansir dari DW, ketidakpercayaan terhadap Covid-19 juga ditunjukkan oleh sekitar 30.000 orang para anti virus corona, ahli teori konspirasi, dan anti-vaksin di Jerman dengan melakukan aksi demo skeptis virus corona di depan Gerbang Brandenburg di Berlin pusat pada 29 Agustus lalu.
Baca Juga: Orang Tak Keluar Rumah Bisa Tertular Covid-19, Doni Monardo: Bisa Saja Tanpa Gejala