Network
PR DEPOK - Pagelaran pesta demokrasi serentak yakni Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilaksanakan pada Desember 2020 mendatang.
Kendati dalam pelaksanaanya nanti dalam bayang-bayang pandemi Covid-19, namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap berupaya menggelar pesta demokrasi yang rencananya akan dilakukan pada 9 Desember 2020.
Tentunya tetap mengedepankan keselamatan bersama, yakni memperketat pelaksanaan melalui pelaksanaan protokol kesehatan yang berlaku.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Ajukan Anggaran Rp1,49 Triliun Demi Terwujudnya Digitalisasi Sekolah 2021
Terkait hal itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan tanggapannya dalam kesempatan diskusi daring bertajuk 'Visi Negara Kesatuan Republik Indonesia Melalui Pemilu dan Pilkada'.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Info Publik, Mendagri Tito Karnavian mengatakan bahwa Pemilu maupun Pilkada dinilai akan berpotensi menimbulkan beberapa 'konflik'.
"Memang Pemilu maupun Pilkada, memberikan kebebasan rakyat untuk memilih, dan itulah demokrasi. Tapi dalam ilmu konteks security, setiap perbedaan itu mengandung potensi konflik," kata Mendagri Tito Karnavian.
Ia menceritakan pengalamannya sebagai Kapolda Papua, bahwa selama 2 tahun, dirinya menyaksikan langsung bagaimana keterbelahan di pilkada berbuntut pada kekerasan atau konflik.
Baca Juga: Anies Baswedan Resmikan Tugu Peringatan Covid-19, Dewi Tanjung: Dia Gagal Jadi Pemimpin, Mundur Aja!
