Network
PR DEPOK - Bantuan Langsung Tunai atau BLT Mitigasi Risiko Pangan yang digembor-gemborkan oleh pemerintah sejak awal tahun sangat ditunggu kabar pencairannya oleh masyarakat.
Sudah diumumkan cukup lama terkait adanya rencana pengguliran bansos tersebut, sayang sekali hingga hari ini BLT Mitigasi Risiko Pangan tak kunjung cair.
Hal itu tentu saja membuat masyarakat penasaran sebenarnya apa alasan BLT Mitigasi Risiko Pangan tak kunjung cair.
Baca Juga: 7 Tempat Seafood Paling Enak di Karawang, Bumbunya Meresap Banyak Variannya
Menjawab kegaduhan masyarakat tentang hal tersebut, Menkeu Sri Mulyani angkat suara menjelaskan alasan tidak kunjung dicairkannya BLT Mitigasi Risiko Pangan.
Menurut Sri Mulyani alasan bansos tersebut belum bisa dicairkan karena Kemenkeu belum menerima dokumen pencairan terkait BLT Mitigasi Risiko Pangan (MRP) dari Kementerian Sosial.
Selain itu anggaran BLT MRP tidak masuk dalam anggaran bansos tahun 2024 yang sudah disusun sehingga diperlukan proses pengajuan penambahan anggaran.
Sementara itu selaku Menteri Sosial, Trirismaharini mengaku tidak berani mengajukan penambahan anggaran untuk realisasi BLT MRP.
BLT Mitigasi Risiko Pangan sendiri merupakan bantuan sosial pengganti BLT El Nino. Bantuan ini digulirkan untuk membantu masyarakat di tengah masa panen yang mengalami kemunduran akibat fenomena El Nino.
Bantuan tersebut disalurkan dengan besaran Rp200.000 per bulan dan disalurkan untuk periode tiga bulan.
Baca Juga: Prediksi Jadwal Konser dan Tanggal Ticketing Sheila on 7 di 5 Kota di Indonesia
Dengan begitu setiap penerima BLT MRP mendapatkan bantuan senilai Rp600.000 yang pencairannya direncanakan dilakukan dalam satu tahap sekaligus.
Rencananya BLT Mitigasi Risiko Pangan akan menyasar 18,8 juta penerima dengan anggaran yang dibutuhkan sebesar 11,3 triliun.
Demikian alasan BLT Mitigasi Risiko Pangan tak kunjung cair berdasarkan penjelasan dari Kemenkeu.
Masyarakat diharapkan tetap bersabar menantikan pencairan BLT Mitigasi Risiko Pangan dan jangan mudah terkecoh berita yang tidak benar terkait bansos tersebut.***
