PR DEPOK - YouTuber asal Indonesia, Atta Halilintar sudah menyiapkan kado pernikahan untuk calon istrinya, Aurel Hermansyah berupa sebuah lagu berjudul ‘Hari Bahagia’.
Lagu ini berkisah tentang perjalanan cintanya bersama Aurel menjelang pernikahan pada beberapa hari lagi.
"Aku ingin banget menceritakan kisah cinta ini untuk Aurel. Dan kayaknya menyampaikan lewat lagu sudah pas sekali. Awalnya, ini lagu hanya dari aku untuk Aurel, bukan direncanakan untuk duet," kata Atta dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Jumat, 2 April 2021.
Baca Juga: 10 Orang Saksi Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi PT Asabri
Semula lagu Hari Bahagia akan diberikan Atta kepada Aurel sebagai kado rahasia pernikahannya.
Namun, ketika lagu Hari Bahagia diperdengarkannya kepada Aurel, sontak Aurel ingin menyanyikan lagu ini dengan Atta.
Dengan demikian, mereka berdua mengubah lagu Hari Bahagia yang awalnya untuk penyanyi solo menjadi lagu yang bisa dibawakan secara duet (berdua).
"Waktu didengerin lagu itu sama Atta, rasanya tuh speechless banget. Terus aku mikir, aku juga mau terlibat untuk menceritakan kisah ini dari sisi aku. Jadi di lagu ini harus ada dari sisi kita berdua biar ceritanya dan isi lagunya lebih kuat," ucap Aurel.
Atta menganggap lagu bertajuk Hari Bahagia mewakili perasaan dirinya dan Aurel. Jadi, hal ini dinilai akan lebih bagus bila dibuat menjadi suatu video musik.
"Karena lagunya sudah merepresentasikan kita banget, masa nggak dilanjut dengan bikin video clip-nya. Jadi sekalian Aurel juga harus aku ajak untuk menyempurnakan lagu ini. Dia happy banget," tutur Atta.
Baca Juga: Cara Daftar BLT UMKM Rp1,2 Juta Online, Pendaftaran Sudah Bisa Dilakukan di oss.go.id
Pembuatan video musik lagu Hari Bahagia yang disutradarai oleh Upie Guava yang menyajikan konsep traveling dengan suasana pemandangan yang indah. Ide ini diberikan oleh Atta dan Aurel.
Sebelumnya, KPI memberikan peringatan keras kepada lembaga penyiaran yang menayangkan prosesi lamaran pasangan selebritas Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah secara langsung.
Sanksi ini diputuskan setelah KPI melakukan rapat pleno yang didasarkan banyak laporan yang masuk ke KPI tentang acara tadi.
"Kami pada waktu itu memanggil dan meminta pertanggungjawaban," kata Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo. ***