PR DEPOK - Musisi Ahmad Dhani mengaku ogah kembali ke mendekam di penjara.
Bukan karena takut, Ahmad Dhani mengaku bahwa ia tidak mau kembali dipenjara lantaran memiliki tanggungan keluarga, terutama anak perempuannya yang masih kecil, yakni Safeea Ahmad.
Diakui Ahmad Dhani, ia berat jika harus meninggalkan anak perempuannya.
Terlebih, Dhani mengatakan bahwa Safeea Ahmad sempat mengalami trauma saat mengetahui dirinya dipenjara.
"Kalau yang cowok-cowok sih cuek sebenarnya, udah gede-gede. Gue menjaga perasaan orang-orang yang mencintai gue aja. Nggak cuma istri kan, anak-anak gue juga," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.
"Kayak Safeea, berat Safeea. Safeea tuh berat waktu gue masuk penjara tuh dia berat. Setahun tuh dia berat ngalaminnya. Dia agak traumatik sebenarnya," tuturnya.
Kala itu, lanjut suami Mulan Jameela itu, Safeea Ahmad bahkan sebelumnya tak mengetahui bahwa sang ayah dipenjara.
Namun, sayangnya salah seorang teman Safeea mengatakan padanya bahwa sang ayah masuk penjara.
"Dia tahu dari temannya. Temannya nanya your daddy's going to jail? (Ayahmu masuk penjara?). (Safeea) nggak tahu, nggak ada yang cerita, Mikirnya keluar kota, kerja. Nggak ada yang ngasih tahu," tuturnya.
Baca Juga: KPK Ungkap Kronologis Dugaan Suap yang Melibatkan Azis Syamsuddin
Bahkan, katanya melanjutkan, Safeea sempat beberapa kali menangis di penjara ketika mengunjungi Ahmad Dhani.
Diungkap Dhani, anak perempuannya itu tak ingin berpisah dengan dirinya dan selalu mengajaknya pulang ke rumah.
"Pernah beberapa kali Safeea nangis di penjara juga pernah. Di ruang tunggu ya. Setiap mau pulang selalu nggak mau, selalu ngajak ayo ayah pulang. Nah itu nggak kuat kalau gitu. Anak perempuan sih, kalau anak laki sih mungkin kita masih tegar, anak perempuan tuh berat," kata sang musisi.
Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut Napoleon Bonaparte Lindungi Seseorang di Kasus Penganiayaan Kece
Untuk diketahui, Ahmad Dhani sempat mendekam di penjara selama 11 bulan usai didakwa dalam kasus ujaran kebencian.
Kala itu, ayah dari lima orang anak itu harus mendekam di Lapas Cipinang dan sempat dipindahkan ke Surabaya selama 4 bulan.***