PR DEPOK - Fuji belum lama ini menjadi bintang tamu di salah satu acara stasiun televisi swasta yang dipandu oleh Fenita Rose.
Dalam kesempatan tersebut, Fenita Rose menanyakan kepada Fuji soal kebenaran berita yang beredar pada masyarakat dalam segmen fitnah atau fakta.
Salah satu pertanyaan yang dilontarkan kepada Fuji berkaitan dengan Mayang yang diberitakan membawa satu tas skincare dari rumah Vanessa Angel.
Baca Juga: Shang-Chi akan Disutradarai Destin Daniel Cretton Lagi: Salah Satu Hal Terpenting dalam Hidup Saya
"Ada pertanyaan fitnah atau fakta, bahwa waktu itu Mayang itu bukan hanya ganti baju karena bajunya basah tapi juga membawa satu tas isi skincare-skincare, itu fitnah atau fakta," tanya Fenita Rose dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari tayangan YouTube Trans TV Official Senin, 6 Desember 2021.
Fuji pun menjawab pertanyaan yang dilontarkan Feni Rose sebagai fakta.
Dia membenarkan jika Mayang memang membawa satu tas isi skincare milik Vanessa Angel saat berkunjung ke rumah sang kakak.
Baca Juga: Sebabkan Laura Anna Lumpuh Akibat Kecelakaan, Gaga Muhammad Resmi Jadi Terdakwa
Hanya saja menurut Fuji, skin care tersebut tidak jadi dibawa oleh Mayang lantaran dia ditegur oleh asisten rumah tangganya.
"Fakta, tapi nggak jadi dibawa, ditegur sama mbaku," jawab Fuji.
Fuji merasa keberatan karena Mayang membawa barang-barang milik sang kakak, tanpa izin terlebih dulu pada dirinya atau orang-orang yang tinggal di rumah Vanessa Angel.
Menurut Fuji kalau saja Mayang izin, dia tidak akan meminta adik Vanessa Angel itu mengembalikan barang-barang yang sudah dia ambil.
Baca Juga: ARMY Wajib Tahu! Member BTS Akhirnya Punya Instagram, Nama Akun Jungkook Paling Mencuri Perhatian
"Izin, ngomong. Kalo dia izin mungkin saya gak bakal minta balikin juga, kalau dia izin ya," tuturnya.
Fuji mengatakan, bagi dia barang-barang yang diambil Mayang bukanlah benda berharga.
Hanya saja, Fuji menyayangkan sikap Mayang yang tidak izin terlebih dahulu ketika hendak membawa skin care milik kakanya.
Dalam pernyataannya, Fuji menyebut bagi dia yang terpenting adalah etika.
"Itu cuma benda mati nggak berharga banget, intinya etika," ucap Fuji.***