Tuding Pemerintah 'Bohong', Jerinx Sebut Korban Meninggal Akibat Corona Hanya Ada 4

6 Mei 2020, 21:07 WIB
Musisi Jerinx menuding saat ini ada sejumlah konspirasi terkait corona.* /Instagram Jerinx/

PIKIRAN RAKYAT – Musisi Jerinx kembali 'berulah' yang tentunya menghebohkan masyarakat terutama para pengguna media sosial.

Sejak beberapa hari lalu Jerinx ramai dikomentari oleh para pengguna Twitter setelah cuitannya yang sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan antimainstream.

Hari ini Kompas TV menggelar forum interaktif yang melibatkan Jerinx dan Hermawan Saputra, seorang Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) yang tayang pukul 19.00 WIB.

Dalam sebuah forum di program Sapa Indonesia Malam yang dimoderatori oleh Aiman Witjaksono itu, Jerinx mengatakan bahwa sebenarnya korban yang meninggal dunia akibat infeksi virus corona di Indonesia hanya berjumlah empat orang.

Baca Juga: Pilkada Depok 2020 Resmi Digelar Desember, KPU: Prinsipnya Siap Kapan pun 

Jerinx menyebut dua orang di antaranya merupakan kasus imported case atau sumber penularannya berasal dari luar negeri bukan di dalam negeri.

Selain itu Jerinx juga secara gamblang menuding pemerintah melakukan distorsi informasi, meski begitu ia mengatakan bahwa selama ini dirinya mempercayai Presiden Jokowi.

Jerinx menyebut informasi yang beredar selama ini bisa membuat masyarakat panik terlebih virus corona tidak memiliki gejala-gejala spesifik yang bisa saja dirasakan masyarakat dan akhirnya memutuskan mereka pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri hingga akhirnya didiagnosa terinfeksi virus corona padahal nyatanya tidak.

Baca Juga: Menhub Izinkan Transportasi Kembali Beroperasi, Wali Kota Depok: Belum Sampai ke Saya 

Dengan begitu Jerinx meminta agar masyarakat berhenti menyebarkan informasi terkait data-data corona yang bisa membuat panik sekaligus membebani para tenaga medis yang bekerja di rumah sakit.

Sementara membuat tudingan-tudingan tersebut, Jerinx tetap menyarankan masyarakat agar selalu menggunakan masker dan cuci tangan secara berkala.

Imbauannya itu ia akui bukan karena percaya dengan anjuran WHO tentang pentingnya cuci tangan selama pandemi.

Melainkan Jerinx menyebut kebiasaan masyarakat Indonesia yang makan menggunakan tangan bisa mengundang bakteri hingga menyebabkan diare dan bisa membuat mereka datang ke rumah sakit dan kemudian dianggap terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Akui Berhasil Kembangkan Vaksin Corona, Lembaga Penelitian Israel Kejar Hak Paten 

Sementara itu sebelumnya Jerinx mengajak masyarakat untuk menolak pemeriksaan virus corona yang kini gencar dilakukan oleh pemerintah daerah.

Alasan Jerinx saat itu yakni menuding virus corona hanya bagian dari agenda asing dan kepentingan elit global semata.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler