Konspirasi Virus Corona, Jerinx Sebut Negara yang Paling Terdampak Ulah Pemerintahnya

7 Mei 2020, 03:50 WIB
JERINX SID /Twitter

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini jagat dunia maya Indonesia, dihebohkan dengan pernyataan musisi Jerinx SID.

Pria yang identik dengan tatto di tubuhnya ini menyerukan pendapatnya terkait konspirasi pandemi Virus Corona.

Ia menyebutkan dengan sesumbar bersedia jika terdapat seseorang yang menantangnya untuk melakukan suntik virus corona.

Baca Juga: Tanggul Sepanjang 50 Meter di Depok Ambrol Imbas Hujan Deras, Tidak Ada Korban Jiwa

Tindakan yang dierukan oleh Jerinx tidak secara cuma-cuma. Drummer SID ini meminta kepada para tenaga medis, selebritis yang menyuarakan Indonesia memberlakukan lockdown secara sukarela mendatangi pihak kepolisian untuk di bui.

Permintaannya tersebut apabila dirinya dinyatakan sembuh dari COVID-19 setelah melakukan penyuntikan.

Tak sampai disitu saja Jerinx kembali membuat geger dengan pernyataannya.

Baca Juga: Tuding Pemerintah 'Bohong', Jerinx Sebut Korban Meninggal Akibat Corona Hanya Ada 4

Terbaru, dirinya menjadi pembicara dalam sebuah program TV nasional pada Rabu, 6 Mei 2020.

Dalam program tersebut dia menyebutkan bahwa negara yang kolaps akibat pandemi virus corona itu diciptakan oleh pemerintahannya sendiri.

Pernyataan tersebut diutaran Jerinx, setelah satu pembicara lainnya yakni Hermawan Saputra mengatakan jika virus ini merupakan konspirasi global, mengapa negara-negara seperti, Inggris, Tiongkok, Amerika Serikat, Rusia yang notabene memiliki power saat ini menjadi negara yang paling parah terkena dampak dari pandemi ini.

Baca Juga: Akui Berhasil Kembangkan Vaksin Corona, Lembaga Penelitian Israel Kejar Hak Paten

"Engga, engga. Saya punya temen yang tinggal di negara yang disebutkan bung Hermawan barusan," kata Jerinx.

Dia menambahkan bahwa teman-temannya yang berada di negara-negara yang memiliki power mengatakan bahwa hal diberitakan oleh mainstream media tidak sebenarnya benar terjadi.

"Teman saya yang berada di London dan California mengabarkan bahwa kondisi rumah sakit di sana sepi-sepi saja," ucapnya.

Baca Juga: Menhub Izinkan Transportasi Kembali Beroperasi, Wali Kota Depok: Belum Sampai ke Saya

Kemudian, ketika ditanya oleh pembawa acara program tersebut perihal peliputan yang dilakukan oleh media di luar negeri. "Apakah Anda meyakini rumah sakit di luar negeri santai-santai aja kosong?"

Jawab Jerinx: "Semua footage-footage yang diberitakan oleh media luar secara kebetulan rumah sakitnya penuh." ujarnya.

"Ada bukti yang saya dapat bahwa footage-footage yang digunakan media luar itu sama semua gambarnya, yang mana disebutkan rumah sakit tersebut berada di kota yang sedang rusuh karena COVID-19," lanjutnya.

Baca Juga: Pilkada Depok 2020 Resmi Digelar Desember, KPU: Prinsipnya Siap Kapan pun

Buktinya, kata dia, di Bali tidak ada rumah sakit yang rusuh akibat pandemi virus corona.

"Di media banyak diberitakan bahwa sebanyak 400 orang lebih dinyatakan positif," imbuhnya.

Pernyataan Jerinx kemudian kembali ditanya oleh pembawa acara tersebut, "Apa Anda sudah memastikan apakah positif itu rapid test atau corona?," tanya sang pembawa acara itu.

Baca Juga: Temukan Fakta Baru Pelaku Begal Tas di Depok, Diduga untuk Biaya Operasional Pesantren

Lebih lanjut, kata pembawa acara itu mengatakan bahwa antara positif rapid test dan positi virus corona adalah dua hal yang berbeda.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler