Dari ayahnya, Maia mengaku banyak belajar tentang sedekah yang adil dan tidak pernah pilih-pilih kasih.
“Aku banyak belajar sedekah yang adil, karena melihat beliau.. Jika orang tuanya dikasih 1, mertuanya juga dikasih 1. Adil !!! Gak pernah pilih kasih,” tuturnya.
Maia kemudian merasa sang ayah semakin tua, semakin berkah karena hidupnya yang sederhana.
View this post on Instagram
“Hidupnya sederhana tapi cukup… Ini yang dinamakan semakin tua semakin bahagia dan berkah… Alhamdulillah…,” tuturnya.
Sebagai informasi, Ir. H. Harjono bin Sigit Bachroen Salam dilahirkan pada 21 September 1939 di Kota Madiun.
Harjono Sigit menamatkan pendidikan Arsitektur di ITB pada tahun 1964. Kemudian ia sempat ikut kursus singkat STAGE di Prancis pada tahun 1970.
Harjono Sigit memiliki berbagai karya yang sudah terbangun seperti Gedung Operasi Mata di Rumah Sakit Mata Undaan (2001), Universitas PGRI Adhi Buana (1990), Pondasi Hypar Masjid Petrokimia (1981), dan masih banyak lagi.