Hal ini menjadi fenomena, karena menurut Thelvia Vennieta, usai Ghozali Everyday, viral dan NFT menjadi populer di masyarakat Indonesia.
"Ghozali effect, menurut saya mampu menambah awareness dan popularitas NFT di masyarakat," ujar dia.
Namun sayangnya, diduga ada penyalahgunaan momentum pasca NFT foto selfie ini laku di pasaran, ucap Thelvia Vennieta.
Lebih lanjut, dikatakan edukasi kepada masyarakat yang dibutuhkan saat ini tidak hanya pada teknologi atau industrinya.
Tetapi juga kebiasaan (human behaviour) secara mendasar atas hal-hal yang layak dibagikan kepada umum dan tidak, kata dia.
"Di sini semakin memperlihatkan bahwa masih adanya gap antara awareness dan pemahaman masyarakat akan NFT tersebut," ungkapnya.
Dia menambahkan, perkembangan NFT di Indonesia ada di tahap awal (early stage), dalam artian dibutuhkan kontribusi dari semua pelaku industri.
Tokomall sebagai penyedia NFT marketplace platform dan para kreator yang sudah terjun, serta peranan penting komunitas sebagai thought leader.
"Tujuannya, untuk memberikan pemahaman terkait NFT itu sendiri," ujar Thelvia Vennieta.