Network
PR DEPOK - Setelah satu bulan menjalani proses penyidikan dan mendekam di sel tahanan Mapolrestabes Bandung, YouTuber Ferdian Paleka bersama dengan dua rekannya telah dibebaskan pada Kamis, 4 Juni 2020.
Pembebasan Ferdian Paleka itu lantaran korban prank sembako sampah mereka telah mencabut laporannya.
Namun, baru sehari bebas dari penjara, Ferdian Paleka kembali membuat pernyataan kontroversial saat bertemu dengan teman perempuannya di jalan.
Baca Juga: Domba Unik Bertanduk Empat Asal Bandung Ditawar Belasan Juta Rupiah
Belakangan ini beredar di media sosial ucapan Ferdian Paleka yang mengaku masih betah di penjara menjadi viral.
"Di dalam (penjara) saya sangat betah, lebih betah di dalam," kata Ferdian Paleka sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Terkait pernyataan yang dilontarkan Ferdian Paleka itu, Pengacara Ferdian Paleka, Rohman Hidayat menyampaikan klarifikasi atas ucapan kliennya itu.
Menurutnya, ucapan Ferdian Paleka hanya candaan semata setelah sekian lama tak berjumpa dengan kawan-kawannya yang lain.
Baca Juga: Tersiar Narasi Fadli Zon Sering Dirundung 'Ikan Buntal' Setiap Hari, Simak Faktanya
Untuk itu, Rohman meminta masyarakat agar tidak menganggap serius ucapan pemuda asal Kabupaten Bandung berusia 21 tahun itu.
"Ya itu jangan terlalu serius gitu lah, hal-hal yang diomongin (jangan) dibuat semuanya seolah-olah serius. Anak umur 21 tahun lagi bersama teman-temannya kan, kita juga pernah muda semuanya," kata Rohman.
Sebelumnya Rohman telah melontarkan pertanyaan kepada kliennya, apakah jeruji besi membuat dirinya betah. Rohman mengatakan Ferdian mengaku sudah tidak betah di dalam penjara.
Baca Juga: 128 Rumah Rusak Pascagempa Kembali Guncang Maluku Utara, Warga Trauma dan Bertahan di Dataran Tinggi
Menurutnya, Ferdian tidak menyadari bahwa rekannya merekam ucapannya saat mengucapkan candaan tersebut. Sehingga, menurutnya konteks ucapan tersebut hanyalah candaan pribadi.
"Saya juga sudah tegur dalam artian mengingatkan, karena bagaimana pun kebebasannya itu sangat jadi sorotan. Bagi masyarakat itu, banyak yang tidak percaya," katanya.***
