Network
PR DEPOK – Viral polemik logo Halal diganti mirip gunungan wayang, Denny Darko sebut hal ini di balik perubahan tersebut.
Baru-baru ini publik kembali dihebohkan dengan logo Halal diganti mirip gunungan wayang oleh Kemenag, dimana yang tadinya berbentuk kaligrafi dengan bentuk bulat kini telah diubah, sehingga hal ini disorot Denny Darko, menyebut hubungan dengan polemik wayang kulit yang diharamkan.
Setelah logo Halal diganti menjadi bentuk gunungan wayang menuai banyak kritik dan protes dari masyarakat, pasalnya tidak begitu terlihat bentuk kaligrafinya. Hal ini juga menjadi sorotan Denny Darko yang mencoba meramal fakta yang tersembunyi di balik pergantian logo Halal yang baru tersebut.
Baca Juga: Cek Bansos BPNT Rp600 Ribu Pakai KTP di cekbansos.kemensos.go.id, Perhatikan Syarat Ambil Bantuan
Denny Darko mengatakan bahwa, pergantian logo Halal menjadi bentuk gunungan wayang tersebut, adalah salah satu strategi Pemerintah untuk menandai mana yang umat dan yang bukan.
“Ini adalah satu hal yang terlalu kebetulan. jika kita lihat bahwa ada ribut-ribut tentang ada sebuah pertentangan karena ada pengharaman wayang di sini, dan juga saat ini perubahan logo Halal yang bentuknya itu seperti gunungan dalam pewayangan,” kata Denny Darko, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari unggahan channel YouTube Denny Darko pada 15 Maret 2022.
“Saya lihat ini adalah sebuah strategi, strategi dari siapa? strategi dari pemerintah untuk menandai yang dalam tanda kutip umat atau bukan,” katanya lagi menjelaskan.
Baca Juga: Studi Baru: Diet Ketogenik Dapat Mengurangi Kecacatan dan Meningkatkan Kualitas Hidup
Denny Darko mengatakan bahwa dirinya menyetujui jika logo halal diganti menjadi berbentuk gunungan wayang, karena menurut ramalannya, pergantian bentuk logo halal tersebut adalah sebuah pesan, yang memang sengaja untuk dilakukan,yang berhubungan dengan polemik wayang yang diharamkan tersebut.
“Tapi untuk logonya, sepertinya saya tetap setuju berbentuk wayang ini tadi. karena sepertinya ini adalah message (pesan), sebuah bentuk perlawanan yang memang sengaja dilakukan,” ujar Denny Darko lagi menjelaskan.
