Network
PR DEPOK - Aliran dana kasus dugaan investasi bodong trading binary option aplikasi Binomo yang menjerat Indra Kenz, hingga kini terus diselidiki.
Bahkan pihak Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri terus mendalami aliran dana dari para tersangka kasus trading binary option Binomo ini.
Saat ini, penyidik Dittipideksus tengah menelusuri aliran dana kasus trading binary option Binomo ke sebuah bar di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, yang bernama Redwolf Bar and Lounge.
Baca Juga: Kamu Bakal Lolos Seleksi Program Kartu Prakerja Gelombang 30 jika Penuhi Kriteria Berikut
Seperti diketahui, bahwa Bar and Lounge itu resmi dibuka oleh tersangka Indra Kenz pada 16 Juni 2021 lalu.
Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap kepemilikan Redwolf Bar and Lounge saat ini atas nama Vanessa Khong, yang merupakan kekasih Indra Kenz sekaligus tersangka dalam kasus tersebut.
"Aliran dana belum kita temukan, nanti kita masih proses," ucap Kanit 5 Subdit II Perbankan Dittipideksus Bareskrim Polri, Kompol Karta, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari situs PMJ News, Selasa 24 Mei 2022.
Baca Juga: Perang Rusia Hari ke-90: 20 Negara Bantu Ukraina, Presiden Ingin Bertemu Vladimir Putin
"Karena Redwolf Bar and Lounge atas nama Vanessa Khong, yang merupakan tersangka," kata Karta menambahkan.
Menurut dia, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait aliran dana di Redwolf Bar and Lounge.
Termasuk dari mana Vanessa Khong membeli bar tersebut. Jika ditemukan aliran dana dari kasus tersebut, maka bar itu bisa disita sebagai barang bukti, tegas Karta.
Baca Juga: Masa Lalu Kim Chaewon LE SSERAFIM Curi Perhatian Usai Kim Garam Hiatus
"Kita masih dalami (aliran dana), Vanessa Khong beli dari mananya. Termasuk aliran pemberian dari (tersangka Indra Kenz) terkait Binomo ini belum kita dapatkan," jelasnya.
Dalam kasus investasi bodong trading binary option Binomo, saat ini penyidik telah menetapkan sebanyak tujuh orang sebagai tersangka.
Yakni, Indra Kenz, Brian Edgar Nababan, Wiky Mandara Nurhalim, Fakar Suhartami Pratama, Vanessa Khong, Nathania Kesuma, dan Rudiyanto Pei.
Sementara barang bukti yang telah disita adalah dokumen, alat bukti elektronik, serta tiga unit rumah di Deli Serdang Sumatera Utara (Sumut).
Selain itu, ada pula sebidang tanah dan bangunan di Tangerang, 12 jam tangan mewah dan uang tunai sebesar Rp1,645 miliar.
Kemudian barang bukti yang terbaru ada sebuah mobil mewah Ferrari California senilai Rp3,5 miliar, yang disita dari Sumut dan dibawa ke Bareskrim Polri di Jakarta.
Karta menambahkan, terkait seorang perempuan inisial Bripda RPH, telah mendapat sanksi down grade yaitu dipindahkan di bagian Yanma Polda Metro Jaya. ***
