Network
Sebelum sidang, Riley dikunjungi oleh pengacara pelaku penembakan, yang mencoba untuk menyuapnya dan menutup kasus tersebut.
Riley jelas menolak suap, tetapi dengan bukti yang dimiliki pengacara bahwa dia memiliki obat anti-psikotik di rumah dan ia menggunakan informasi tersebut untuk menekannya sebagai saksi yang tidak dapat dipercaya.
Baca Juga: Bila Banding Ferdy Sambo Diterima, Mahfud MD Ungkap Jokowi Bisa Batalkan dengan Cara Ini
Hakim Stevens, yang diam-diam menerima suap, menyatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk memungkinkan para pelaku diadili dan menolak kasus tersebut.
Sementara itu, atas putusan hakim, pengacara penuntut tidak melakukan apa-apa.
Marah dan kecewa, Riley mencoba menyerang pembunuh keluarganya, tetapi dia ditundukkan dan diperintahkan untuk ditahan di bangsal rumah sakit jiwa.
Baca Juga: Sopirnya Dianiaya, TransJakarta Tanpa Ampun Bakal Tempuh Jalur Hukum
Dalam perjalanan menuju rumah sakit jiwa, dia melarikan diri dan menghilang.
Lima tahun kemudian, Detektif Moises Beltran dan Stan Carmichael tiba di lokasi karnaval dan menemukan tiga penembak tergantung di kincir ria, yang mana sebelumnya telah dibunuh oleh Riley.
Pembunuhan itu menarik perhatian agen FBI Lisa Inman. Inman menjelaskan kepada para detektif bahwa sebelum menghilang, Riley merampok bank tempat di mana dia bekerja.
