Pesepakbola Thailand Duangphet Phromthep yang Terjebak di Gua Pada 2018 Meninggal Dunia

- 16 Februari 2023, 14:56 WIB
Ilustrasi kabar duka. Pesepakbola asal Thailand meninggal dunia.
Ilustrasi kabar duka. Pesepakbola asal Thailand meninggal dunia. /Pixabay/GoranH/

Kisah penyelamatan yang menjadi berita utama internasional dan menarik perhatian publik ini bahkan telah digambarkan dalam berbagai film, acara TV, dan dokumenter, terutama Thirteen Lives, film fitur tahun 2022 yang disutradarai oleh Ron Howard dan dibintangi oleh Viggo Mortensen, Colin Farrell, dan Joel Edgerton.

Melansir dari nytimes, Duangphet Phromthep diketahui pindah ke Inggris tahun lalu lantaran mendapatkan beasiswa ke akademi sepak bola yang mempromosikan program tingkat tinggi dan populasi siswa internasional.

Baca Juga: PKH Cair Tahun 2023: Informasi Terbaru Mengenai Jadwal Pencairan Bantuan Sosial bagi Penerima Manfaat

Dia meninggal pada hari Selasa di usia 17 tahun, menurut keluarganya dan Yayasan Zico, sebuah kelompok nirlaba Thailand yang membantunya memenangkan beasiswa.

Tidak ada penyebab kematian yang diberikan, tetapi Kiatisuk Senamuang, pendiri Yayasan Zico, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa seorang guru menemukan Duangphet Phromthep tidak sadarkan diri di kamar asramanya pada hari Minggu sore. Dia meninggal di rumah sakit setelah menjadi tidak responsif.

"Kami sedang menunggu jenazahnya kembali," ucap ibunya, Thanaporn Duangthep, dalam konferensi pers virtual dari kota Mae Sai, di Thailand utara. Ia mengatakan, setidaknya putranya, Duangphet Phromthep telah mewujudkan mimpinya menjadi siswa sepak bola di luar negeri, tambahnya.

Baca Juga: Libur 18 Februari 2023 Memperingati Hari Apa? Berikut Sejarah Isra Miraj

Remaja itu pernah menjadi sorotan internasional lima tahun lalu sebagai salah satu dari 12 remaja laki-laki yang berkelana ke Gua Tham Luang di Provinsi Chiang Rai bersama dengan pelatih mereka setelah latihan sepak bola.

Hujan deras mengakibatkan banjir dan air tersebut memenuhi pintu masuk gua, mendorong kelompok itu lebih dalam ke dalam lorong bawah tanah agar tidak tenggelam dalam banjir dan membuat mereka terjebak.

Kisah bertahan hidup mereka menjadi sorotan global yang diawasi dengan ketat, dan cara mereka bekerjasama dan tetang tenang meski dalam situasi darurat untuk tetap bertahan hidup mendapatkan dipuji dan disebut sebagai prestasi luar biasa dari kolaborasi manusia.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Nytimes bangkokpost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x