Network
PR DEPOK – Barbie yang merupakan mainan boneka untuk anak-anak yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Hal yang berbeda dari boneka lainnya di mana anak bisa buat boneka Barbie-nya lebih cantik dengan berbagai baju dan aksesoris lainnya.
Dengan menjadi mainan boneka terbaik di dunia saat ini, Barbie mendapatkan film layar lebar terbaru. Namun film ini mendapatkan penolakan tayang di negara Vietnam.
Berdasarkan informasi yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara News. Vietnam melarang penayangan film Barbie terbaru dari Warner Bros baik di negara nya maupun di seluruh negeri.
Hal ini dikarenakan peta yang ada ditunjukan pada film tersebut menunjukan wilayah yang diklaim secara sepihak oleh China di perairan Laut China Selatan.
Baca Juga: BPNT Bulan Juli 2023 Cair Lewat Kantor Pos atau Bank? Cek Jadwal dan Informasinya di Sini
"Kami tidak mengeluarkan izin kepada film Amerika, 'Barbie', untuk ditayangkan di Vietnam karena mengandung gambar sembilan garis putus-putus yang menyinggung," kata Kepala Departemen Perfilman Vietnam Vi Kien Thanh.
Sembilan garis putus-putus yang membentuk huruf U digunakan pada peta China dimana menggambarkan klaimnya atas wilayah yang luas di Laut China Selatan, hal ini juga termasuk wilayah yang dianggap Vietnam sebagai wilayah negaranya.
Sembilan garis putus-putus merupakan sebuah garis batas wilayah lautan yang dianggap China sebagai wilayahnya berdasarkan peta milik negara nya. Namun hal ini tidak sama dengan peta wilayah perbatasan ZEE terhadap beberapa negara yang ada di sekitar nya salah satu nya Indonesia.
Dari hal ini membuat beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Philipina, Vietnam dan beberapa negara lainnya mulai melakukan patroli perbatasan laut lebih ketat lagi, karena sering sekali kapal coast guard China yang secara sepihak masuk ke wilayah negara tersebut.
Baca Juga: Daftar 7 Lokasi Warung Bakso Nikmat dan Murah di Lumajang, Enak Disantap Bareng Keluarga
Film Barbie adalah salah satu film yang dilarang oleh Vietnam karena masalah sembilan garis putus-putus yang selalu menjadi sengketa. Pihak Beijing pun juga telah melakukan pengajuan ke Mahkamah Internasional di Den Haag pada tahun 2016 namun ditolak.
Hingga saat ini Warner Bros selaku studio yang mengerjakan film ini masih belum mengeluarkan komentar mengenai penolakan tayang pada film terbaru mereka di Vietnam.***
