PR DEPOK - Di balik gemerlapnya dunia K-Pop, IU memperkenalkan Love Wins All, sebuah karya yang membawa cinta ke pusat perhatian. Namun, sosok Nara Kim, penata gaya yang berkolaborasi dengan IU, memberikan kritik tajam terhadap naratif yang diusung dalam video musik tersebut.
Nara Kim, yang bertanggung jawab atas penataan gaya, menyampaikan pandangannya terkait penggunaan kecacatan dan minoritas dalam video musik tersebut.
Dalam postingannya, Nara menekankan keinginannya untuk tidak hanya dianggap sebagai individu heteroseksual dan non-berkebutuhan khusus yang sesuai dengan norma-norma sosial.
Dibalik Kamera: Nara Kim dan Transformasi Love Wins All
Baca Juga: Daftar Influencer Pendukung Anies dan Cak Imin, Tak Disangka Ada Sosok Viral Ini
Nara Kim, sosok di balik penampilan menawan LE SSERAFIM, menyatakan keinginannya untuk tidak terjebak dalam stereotip sosial. Dengan penuh semangat, dia mengekspresikan kepuasannya dengan dirinya sendiri, menciptakan gebrakan dengan hashtag #lovewins dan #lovewinsall.
Namun, dibalik sorotan glamor, tersembunyilah ketidakpuasan terhadap perubahan judul dari Love Wins ke Love Wins All.
Nara menyoroti perubahan judul awal lagu dari Love Wins ke Love Wins All dan menyatakan bahwa judul asli yang berakar dalam komunitas LGBTQIA+ telah diubah.
Dia menyampaikan keprihatinannya bahwa video tersebut menggambarkan karakter dengan kecacatan seolah-olah lebih bahagia tanpa kecacatan, dan bahwa mempertahankan judul asli akan menempatkan naratifnya dalam konteks heteronormatif.
Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Sabtu, 27 Januari 2024: Utamakan Mendengarkan Hari Ini
Dilema Naratif: IU, V, dan Kritik Terhadap Representasi
Nara Kim mencuatkan kekhawatirannya terkait perubahan naratif dalam video musik. Dalam pernyataannya, dia menyoroti karakter-karakter buta dan tuli yang dihadapi diskriminasi dan penindasan.