Wajib Ditonton, Berikut 8 Film Biografi Pahlawan Indonesia Berdasarkan Kisah Nyata

- 10 November 2020, 11:37 WIB
Salah satu adegan di film Soekarno.
Salah satu adegan di film Soekarno. /MVP Pictures./

PR DEPOK - Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November. Ada baiknya untuk sedikit mengenang kembali perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan harta, keluarga, bahkan jiwanya. Agar anak cucu bangsa seperti kita bisa hidup bebas dalam kemerdekaan.

Salah satu media untuk mengenang dan mengambil pelajaran dari perjuangan para pahlawan bangsa, bisa melalui film, yang saat ini telah banyak diangkat oleh sineas Indonesia.

Berikut sejumlah film yang diangkat dari kisah nyata para pahlawan Indonesia yang bisa disaksikan untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Berikut Pidato Lengkap Bung Tomo yang Bakar Semangat Perjuangan di Surabaya

1. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)

Film ini berkisah tentang Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang memiliki andil besar pada masa awal kemerdekaan Indonesia.

Di sini diperlihatkan perjuangan Tjokroaminoto yang menyadarkan masyarakat untuk merebut kemerdekaan. Salah satu muridnya, ialah Proklamator Indonesia, Soekarno, yang juga ada di film tersebut.

2. Sang Pencerah (2010)

Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini merupakan kisah nyata tentang pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan.

Baca Juga: Akan Diberi Penghargaan Bintang Mahaputera, Gatot Nurmantyo Akui Belum Terima Undangan dan Keppres

"Sang Pencerah" mengungkapkan sosok pahlawan nasional, Ahmad Dahlan, dari sisi yang tidak banyak diketahui publik.

3. Sang Kiai (2013)

Film kolosal produksi Rapi Film ini mengangkat kisah hidup KH Hasyim Asy’ari, seorang ulama karismatik yang merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Film ini disutradari oleh Rako Prijanto dan dibintangi oleh Christine Hakim, Ikranagara, dan Agus Kuncoro.

4. Soekarno (2013)

Film yang sempat menjadi kontroversi ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Dibintangi oleh Ario Bayu sebagai sang proklamator, "Soekarno".

Baca Juga: Antisipasi Ketertinggalan Pesawat Akibat Macet, AP II: Penumpang Bandara Soetta Bisa Jadwal Ulang

Film ini berkisah tentang masa kecil Presiden pertama RI yang bernama Kusno. Serta dimasa remajanya yang berfokus pada kisah cintanya hingga saat memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

5. Jendral Soedirman (2015)

Film garapan Viva Westi ini berkisah tentang Jendral Soedirman (Adipati Dolken) yang melawan Belanda secara gerilya meski sedang sakit paru-paru.

Film tersebut juga memperlihatkan taktik dan strategi perjuangan Jendral Soedirman yang membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu. Dia juga bersembunyi di balik hutan-hutan Jawa untuk melakukan penyerangan.

Baca Juga: PSBB Transisi Jakarta Kembali Diperpanjang, Berikut Ketentuan Jika Hendak Gelar Resepsi Pernikahan

6. Soegija (2012)

Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang Uskup danaba bernama Albertus Soegijapranata SJ.

Disutradari oleh Garin Nugroho, film ini mengandung pesan yang sangat relevan bagi kehidupan di masa kini. Film ini mengangkat isu intoleransi yang sudah sejak lama menjadi persoalan besar di Indonesia.

7. Kartini (2017)

Film arahan Hanung Bramantyo ini merupakan biografi dari RA Kartini yang mengupayakan kesetaraan hak untuk perempuan khususnya di bidang sosial dan pendidikan.

Baca Juga: Kalahkan Partai Republik, Wanita Palestina Ini Terpilih Jadi Legislator Muslim di Kongres Colorado

Kartini merupakan keturunan ningrat sehingga berkesempatan mengenyam pendidikan. Dia kemudian menulis surat-surat dalam upaya menyediakan lapangan kerja dan kesetaraan bagi perempuan di Jepara.

8. Wage (2017)

Film ini merupakan biografi dari pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", Wage Rudolf Soepratman yang dirilis pada 2017. Lagu ini pertama kali dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda 2 atau yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Dalam pembuatannya, lagu "Indonesia Raya" merupakan perwujudan dari bangkitnya kesadaran pemuda-pemuda Indonesia dalam melawan penjajah. Semangat itulah yang membuat Wage berani meninggalkan segala kemewahan yang didapatnya di Makassar dan kembali ke tanah Jawa.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x