3 Mitos yang Kerap Terdengar Soal Masker dan Terbukti Keliru

8 Desember 2020, 11:00 WIB
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020).* /ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona adalah sebuah penyakit menular.

Bahkan virus yang diduga pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir 2019 silam dapat menular lewat udara.

Kasus virus corona di dunia maupun di Indonesia hingga saat ini masih belum berakhir.

Baca Juga: Sebut 82 Persen UMKM Terdampak Covid-19, BI: Bank Wajib Bantu sebagai Dua Sektor Kunci

Ada beberapa mitos yang beredar di kalangan masyarakat terkait masker yang sebenarnya salah.

Sebagaimana diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com pada artikel yang berjudul 5 Mitos yang Terbukti Keliru Soal Masker, Kamu Pernah Percaya?, berikut 3 mitos yang keliru terhadap pengunaan masker.

1. Menggunakan Masker Kain Tidak Berpengaruh

Baca Juga: DPRD Sepakat Naikkan Raperda APBD DKI Jakarta 2021 Jadi Rp84 Triliun

Menggunakan masker kain buatan sendiri mungkin cara yang mudah untuk melindungi diri dari virus corona.

Masker kain bertindak sebagai penghalang fisik untuk mencegah tetesan virus keluar ke udara, di mana orang lain bisa menghirupnya dan menjadi terinfeksi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa masker kain mengurangi jumlah mikroorganisme yang dilepaskan seseorang ke udara.

Baca Juga: Berbeda dengan Pernyataan Polisi, FPI Berikan Klarifikasi

Jadi semakin banyak orang memakai masker di suatu daerah, semakin sedikit tetesan virus potensial masuk ke ruang, dan semakin sedikit risiko bahwa seseorang akan terkena virus.

2. Jika Sakit Tidak Perlu Menggunakan Masker

Tidak semua orang yang terinfeksi virus corona itu sakit. Laporan dari Tiongkok menunjukkan bahwa orang dapat terinfeksi tanpa gejala apapun.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Petakan Daerah dan Warga Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Jadi, karena kita tidak tahu pasti siapa yang terinfeksi, pilihan terbaik adalah kita semua memakai masker. Ini adalah tindakan yang berkontribusi terhadap kebaikan publik yang lebih besar. Itu menunjukkan bahwa kita saling memperhatikan.

3. Jika Menggunakan Masker Tidak Perlu Melakukan Social Distance

Masker hanyalah salah satu bagian dari strategi untuk mencegah penyebaran virus corona. Mereka tidak akan mencegah orang dari batuk atau bersin pada Anda, dan mereka mungkin tidak mencegah Anda dari sakit. (Kannia Nur Haida Komara/Pikiran Rakyat)***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler