Diperlukan Saat Masa Pandemi Covid-19, Berikut Sederet Manfaat VCO

8 Desember 2020, 11:17 WIB
Ilustrasi kelapa/ /Samer Daboul//Pexels

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda hilang.

Covid-19 membuat setiap manusia harus mencari cara untuk melindungi dirinya agar tidak terpapar salah satunya mengonsumsi beberapa makanan.

Pada masa pandemi virus corona, suplemen makanan dan vitamin banyak dicari masyarakat. Salah satu suplemen berbahan alami yang terbukti memiliki potensi sebagai antibakteri adalah minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO).

Baca Juga: Pemerintah Tunjuk 5 Orang Jubir Vaksinasi Covid-19, Menkominfo Paparkan Masing-masing Tugasnya

VCO terbukti memiliki banyak kandungan alami untuk tubuh dan tanpa efek samping ketika dikonsumsi. VCO saat ini menjadi primadona baru di dunia kesehatan Indonesia bahkan dunia.

Seperti diberitakan oleh pikiranrakyat-bekasi.com pada artikel yang berjudul Manfaat VCO atau Virgin Coconut Oil, Meningkatkan Kekebalan Tubuh pada Masa Pandemi Corona, banyak negara yang kini mulai memproduksi VCO secara besar-besaran.

Saat ini, VCO sangat mudah ditemukan di pasaran. VCO termasuk golongan obat tradisional jamu dan umumnya diproduksi umumnya bentuk cairan atau kapsul.

Baca Juga: Sering Digunakan Namun Jarang Diketahui, Berikut 3 Manfaat Lain Tusuk Gigi

Dalam penelitiannya, Reza Julian Darma, Tasya Oerischa Pakki, Sarah Hanifah Az-Zahra Anwar dari Sekolah Farmasi ITB mengatakan, minyak kelapa adalah minyak nabati utama yang diekstrak dari kelapa yang sudah matang.

Terdapat dua jenis utama minyak kelapa yaitu minyak kopra atau copra oil (CO) dan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil.

VCO merupakan minyak yang didapat dari kopra (daging kelapa yang dikeringkan) atau dari perasan santannya.

Baca Juga: 3 Mitos yang Kerap Terdengar Soal Masker dan Terbukti Keliru

Berbeda dengan minyak kelapa biasa, VCO bersifat lebih murni. Proses ekstraksi keduanya berbeda.

Pada VCO, ekstrak yang dihasilkan murni dari santan kelapa segar. Sehingga, VCO tidak memiliki endapan seperti yang kerap ditemui pada minyak kelapa biasa. Tampilan fisiknya juga lebih jernih seperti air serta aromanya segar seperti air kelapa murni. Hal itu membuat VCO nyaman dikonsumsi langsung.

Sampai saat ini, VCO dapat digunakan untuk mengobati HIV-AIDS, kanker, hepatitis, osteoporosis, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas. Dalam beberapa penelitian, VCO juga diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan antivirus.

Baca Juga: Sebut 82 Persen UMKM Terdampak Covid-19, BI: Bank Wajib Bantu sebagai Dua Sektor Kunci

Beberapa manfaat minyak kelapa secara umum yaitu sebagai perawatan kulit, perawatan rambut, penurun berat badan, pemeliharaan kadar kolesterol, meningkatkan tenaga, menyembuhkan infeksi jamur, dan menyeimbangkan hormon.

Dalam beberapa tahun terakhir, VCO semakin populer karena banyaknya penelitian yang membuktikan beragamnya manfaat VCO.

VCO mengandung asam kaprilat (8%), asam kaprat (10%), asam laurat (48%), dan asam meristat (17%).

Baca Juga: DPRD Sepakat Naikkan Raperda APBD DKI Jakarta 2021 Jadi Rp84 Triliun

Pada beberapa penelitian, diketahui senyawa asam laurat, asam kaprilat, dan asam kaprat yang terkandung dalam VCO memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Penelitian lainnya mengatakan bahwa isolasi bakteri Staphylococcus aureus dapat dihambat dengan VCO dalam susu kambing yang punya efek sebagai imunomodulator.

Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang hidup dalam tubuh manusia, banyak ditemukan di saluran pernafasan atas dan di kulit.

Baca Juga: Berbeda dengan Pernyataan Polisi, FPI Berikan Klarifikasi

Dalam jumlah normal, bakteri itu tidak merugikan, tetapi dalam jumlah banyak, bakteri itu akan menimbulkan infeksi.

Hampir semua antibiotik untuk pengobatan infeksi yang disebabkan bakteri Staphylococcus aureus reisiten. Artinya, kondisi itu terjadi bila kuman atau mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit berubah sehingga memiliki kemampuan membuat obat-obat untuk mengatasi infeksi menjadi tidak efektif.

Penelitian terbaru mengatakan bahwa VCO diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus karena kandungan asam laurat.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Petakan Daerah dan Warga Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Selain menghambat pertumbuhan bakteri, minyak kelapa juga memiliki aktivitas antivirus, antijamur, dan antioksidan.

Asam laurat merupakan kandungan yang juga ditemukan dalam ASI. Fungsinya meningkatkan kekebalan tubuh dan menghancurkan bakteri serta virus dengan cara disintegrasi terhadap membran virus, menghambat tahap pematangan terakhir dalam siklus replikasi virus, serta mencegah penyatuan protein virus ke sel membran induk.

Konsumsi VCO dianggap dapat dijadikan langkah pencegahan atau pengobatan infeksi virus corona. Beberapa negara telah melakukan penelitian terkait isu tersebut, salah satunya Filipina. (Yusuf Wijanarko/Pikiran Rakyat Bekasi)***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PR BEKASI

Tags

Terkini

Terpopuler