Apa Perbedaan Sesak Napas Akibat Asma dan Covid-19? Simak Penjelasannya Berikut

3 Maret 2021, 15:22 WIB
Ilustrasi sesak napas. /Pixabay/un-perfekt.

PR DEPOK - Sesak napas merupakan salah satu gejala yang muncul saat seseorang terinfeksi Covid-19. Namun, penyakit asma juga merupakan penyakit yang menyebabkan sesak napas.

Karena itu, penting mengetahui apa perbedaan sesak napas akibat Covid-19 dan sesak napas akibat asma?

Terkait hal tersebut, Yayasan Asma dan Alergi Amerika Serikat (AAFA) turut memberikan penjelasan.

Baca Juga: Jokowi Tak Bela Diri dan Langsung Cabut Izin Investasi Miras, Rocky: Belum Didebat Kok Sudah Dicabut

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Rabu 3 Maret 2021, AAFA mengatakan bahwa memang terdapat beberapa gejala serupa di antara sesak napas akibat Covid-19 dan asma.

Kemudian, gejala sesak napas bagi pengidap asma bisa berlangsung dalam jangka waktu singkat, hanya beberapa jam.

Sementara itu, gejala sesak napas karena Covid-19 sifatnya ringan namun terjadi dalam jangka waktu 7 sampai 25 hari.

Selain itu, perbedaan berikutnya adalah sesak napas pada pengidap asma adalah bernafas disertai dengan batuk dan mengi, sedangkan gejala Covid-19 tidak.

Baca Juga: SWI Minta Snack Video Hentikan Kegiatannya Sampai Izin Diperoleh

Selanjutnya, mereka yang terinfeksi Covid-19 jarang diawali oleh sesak napas, melainkan lebih ke sakit kepala, meriang, tidak enak badan, demam, nyeri pada sendi, hingga kehilangan indera penciuman.

Berdasarkan data AAFA per 27 Januari 2021 tidak menunjukkan peningkatan risiko infeksi Covid-19 pada orang dengan penyakit asma.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebelumnya mencantumkan asma sedang hingga parah sebagai faktor risiko yang mungkin untuk penyakit Covid-19 yang parah. Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Asma bukanlah faktor risiko.

Meski demikian, penderita asma harus berhati-hati ketika semua jenis penyakit pernapasan menyebar di lingkungan mereka. Terlebih saat musim flu telah tiba, para penderita Asma harus mendapatkan vaksinasi flu.

Baca Juga: Bill Gates Enggan Gunakan iPhone dan Lebih Pilih Android sebagai Ponselnya, Ternyata Ini Alasan di Baliknya

Meski demikian, AAFA melaporkan bahwa penderita asma dimungkinkan untuk tertular virus corona dan flu pada saat yang bersamaan.

Bagi penderita asma, setelah mendapatkan vaksinasi flu, dibutuhkan sekitar 2 minggu bagi tubuh untuk membangun kekebalan terhadap flu.

Lebih lanjut, AAFA juga mengingatkan, vaksinasi flu tidak akan melindungi Anda dari Covid-19.

Meskipun penderita asma tidak memiliki resiko tertinggi untuk Covid-19, tetap penting untuk mengendalikan asma.

Baca Juga: Sudah Pulang dari Rumah Sakit Usai Lewati Masa Kritis, Ashanty Minta Jangan Sepelekan Covid-19

Obat-obatan umum yang mungkin sudah dikonsumsi untuk asma sebaliknya tidak meningkatkan risiko terkena Covid-19.

Menurut AAFA, mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter penting untuk membantu mengendalikan asma. Justru, risikonya lebih besar mengalami serangan asma jika berhenti minum obat.

Namun, jika penderita asma harus menggunakan nebulizer, batasi jumlah orang di dalam ruangan atau menggunakan ruangan tersendiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler