3 Tips Menjaga Mood Tetap Positif Selama Puasa di Tengah Pandemi Covid-19

20 April 2021, 20:45 WIB
Tips menjaga mood tetap positif.* //pixabay.sweetlouise//

PR DEPOK – Menjalankan puasa dalam situasi pandemi tentu berbeda dari tahun sebelumnya dan hal itu terkadang mempengaruhi perubahan mood (suasana hati) setiap orang.

Padahalnya, mood positif amat diperlukan sehingga menjalankan puasa meski di tengah pandemi tidak menjadi masalah baru.

Terkait menjaga mood tetap positif pada bulan puasa, Psikolog klinis dari Universitas Indonesia Tara de Thouars, BA, M.Psi, Psi membagikan sejumlah tips sederhana untuk menjaga mood positif meski menjalankan puasa pada bulan ramadhan dalam situasi Covid-19.

Baca Juga: Ketua PGI Sarankan Publik Abaikan Jozeph Paul Zhang, Christ Wamea: Ngawur, Dia Ini Sangat Radikalisme

Menurut Tara, tips pertama yang harus dilakukan secara sadar untuk menjaga mood positif adalah menerima keadaan di mana pandemi memang masih ada.

"Menerima keadaan, jangan menyesali sesuatu yang tidak bisa diubah karena seluruh dunia tengah mengalaminya," kata Tara dalam jumpa pers daring, pada Senin 19 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat berusaha menerima keadaan, upayakan juga lakukan hal-hal positif.

"Menerima keadaan bukan berarti kita benar-benar pasrah. Hidup penuh dengan pilihan, coba lakukan sesuatu yang positif, yang bisa menaikkan mood kita lebih baik," ujarnya.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Jadwalnya bukan Rabu Besok, Ini Penjelasan Mensesneg

Tips kedua ialah melakukan hal sederhana yang menyenangkan hati sehingga mood positif tetap terjaga.

Salah satu cara misalnya dengan memulai kembali hobi lama atau baru, atau berkumpul secara virtual dengan kerabat, hingga berbagi dengan sesama di bulan Ramadhan.

Tips ketiga menjaga mood positif, yaitu membantu atau berbuat baik kepada sesama.

Wanita yang menyelesaikan program double degree untuk gelar Bachelor of Art in Psychology dari University of Queensland dan Universitas Indonesia itu
menjelaskan bahwa secara keilmuan, berbagi, membantu atau berbuat baik kepada sesama akan mengaktivasi mesolimbic system yang bertanggung jawab terhadap bagian reward di otak.

Baca Juga: Soal Reshuffle Kabinet, Pengurus DPP PDI: Kita Dukung Seperti Larangan Mudik Lebaran

"Jadi, saat kita berbuat baik, otak akan mengeluarkan perasaan feel good dan happy. Sama seperti mendapatkan reward yang kemudian akan mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan baik berikutnya," ujarnya.

Ia kemudian memaparkan lima cara untuk menunjukkan rasa cinta dan berbagi kebahagiaan kepada sesama menurut Dr. Gary Chapman.

Pertama adalah memberikan hadiah, lalu afirmasi berupa kata-kata positif, pujian, dan semangat.

Baca Juga: Soroti Hilangnya Nama KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia, Christ Wamea: Padahal Wapres dari NU

Selanjutnya berupa sentuhan fisik, servis atau bantuan ke orang lain, dan waktu berkualitas di masa pandemi yang bisa dilakukan dengan berbicara secara virtual.

"Saya ingin mengingatkan bahwa happiness itu adalah sesuatu yang bisa kita wujudkan. Ketika kita merasa down, tidak bisa ngapa-ngapain dan rasanya ini tidak akan berubah, tapi selalu ada choice yang bisa kita buat, sesederhana me time, berbagi yang bisa dimulai untuk orang-orang terdekat kita," ujarnya.

Sementara itu, mengenai kebutuhan akan interaksi tatap muka atau fisik, ia tidak menampik bahwa hal itu merupakan salah satu faktor yang mendatangkan kebahagiaan. Namun, di masa pandemi ini, memang harus membatasi aktivitas fisik.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler