Kondisi Kadar Oksigen yang Rendah Dapat Sebabkan Hipoksemia, Berikut Kadar Normalnya Menurut Ahli Paru

19 Juli 2021, 14:41 WIB
Ilustrasi Oximeter. /Pixabay/charlykushu./

PR DEPOK - Tingkat kadar oksigen darah yang normal berarti ada cukup oksigen dalam sel darah merah untuk menjaga organ vital dan jaringan berfungsi dengan baik.

Untuk mengetahui kadar oksigen darah, bisa diketahui melalui alat oksimeter, yang menyediakan pembacaan dalam satuan SpO2 yaitu ukuran saturasi oksigen.

“Tingkat oksigen darah normal untuk orang dewasa atau anak yang sehat biasanya sekitar 95 persen hingga seratus persen SpO2,” ucap Lauren Ferrante, MD, ahli paru di Yale Medicine seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Insider.

Baca Juga: Hotman Paris Adakan Sayembara dan akan Berikan Uang Rp5 Juta Bagi Wanita Terbaik yang Memiliki Tato Wajahnya

Ketika kadar oksigen turun ke bawah 90-an atau lebih rendah, itu dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipoksemia.

Hipoksemia adalah kondisi dimana kadar oksigen darah yang rendah yang dapat merusak otak dan jantung dan dalam kasus yang parah, bisa berakibat fatal.

Ada infeksi tertentu dan kondisi kesehatan kronis yang dapat menurunkan kadar oksigen darah ke tingkat yang sangat rendah.

Baca Juga: Kini Kaya dan Sukses, Sahabat Ungkap Rizky Billar Banyak Didekati Wanita: tapi Dia Tetap Fokus Sama Lesti

Beberapa penyebab paling umum dari hipoksemia adalah kondisi jantung dan paru-paru, yaitu penyakit jantung, sleep apnea, asma, bronkitis, emfisema, pneumonia, penyakit paru obstruktif kronik (COPD), dan Covid-19.

Ketika kadar oksigen darah rendah atau hipoksemia, hal ini dapat menyebabkan beberapa gejala seperti, sesak napas, sakit kepala, pusing, kebingungan, dan kegelisahan.

Bahkan jika dibiarkan terlalu lama kulit Anda bisa membiru, suatu kondisi kulit membiru akibat kurangnya kadar oksigen ini disebut sianosis.

Baca Juga: Wanita Asal Indonesia Terancam Dipenjara setelah Gunakan Identitas Orang Lain Demi Dapatkan Vaksin

Menurut American Thoracic Society (ATS), memiliki tingkat oksigen darah di bawah 89 persen SpO2 untuk waktu yang singkat mungkin tidak membahayakan.

Namun, sel-sel yang terutama berada di jantung dan otak mungkin tegang atau rusak jika kadar oksigen darah rendah bertahan lama atau jika kadar oksigen turun berulang kali.

Dalam kasus yang parah, jika otak mendapatkan lebih sedikit oksigen, sel-sel dapat mulai mati dalam waktu lima menit. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kerusakan otak atau kematian.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Insider

Tags

Terkini

Terpopuler