Apa Itu Varian C.1.2? Salah Satu Varian Baru Covid-19 yang Kini Dikhawatirkan Dunia

16 September 2021, 16:55 WIB
Ilustrasi virus corona varian C.1.2. /mattthewafflecet/Pixabay

PR DEPOK – Salah satu varian baru Covid-19 yang menjadi sorotan dunia adalah varian C.1.2, lantas apa itu varian C.1.2?

Para peneliti genetika hingga saat ini sedang memantau varian virus corona baru yang muncul di Afrika Selatan dan beberapa negara lain.

Dari hasil penyelidikan, varian C.1.2, mengandung mutasi yang ditemukan pada varian tertentu.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Pohon Ajaib dan Cari Tahu Kepribadian Anda

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Healthline, beberapa ahli berpendapat bahwa mutasi ini telah membuat varian lain lebih mudah menular dan memberi mereka kemampuan untuk menghindari perlindungan kekebalan tubuh.

Akan tetapi, sejauh ini peneliti belum mengetahui secara pasti mengenai kombinasi mutasi akan membuat C.1.2 lebih berbahaya atau sebaliknya.

Perlu diketahui bahwa varian C.1.2 awalnya berevolusi dari C.1, salah satu varian virus corona yang mendominasi gelombang Covid-19 pertama di Afrika Selatan.

Mutasi varian C.1.2 menarik perhatian tim peneliti Afrika Selatan karena mengandung beberapa mutasi yang ditemukan pada varian tertentu.

Baca Juga: Harry Kane Sulit, Manchester City Jadikan Mikel Oyarzabal Target Utama untuk Direkrut

Para ahli berpendapat bahwa mutasi varian ini termasuk perubahan dalam protein lonjakan virus corona yang telah membuat varian lain lebih mudah menular atau kurang rentan terhadap netralisasi oleh antibodi.

Maka dari itu, mutasi lain yang terlihat pada varian C.1.2 dapat membantu varian mengatasi perlindungan kekebalan dari vaksinasi atau infeksi alami atau memberikan keunggulan dibandingkan varian yang menyebar cepat seperti Delta.

Saat ini, para peneliti sedang bekerja untuk mengumpulkan informasi, termasuk melihat kemungkinan C.1.2 dapat mengatasi perlindungan kekebalan.

“Kami saat ini menilai dampak varian ini pada netralisasi antibodi setelah infeksi SARS-CoV-2 atau vaksinasi terhadap SARS-CoV-2 di Afrika Selatan,” kata para peneliti Afrika Selatan dalam sebuah laporan.

Baca Juga: Cara Sambung Rekening Bank atau E-wallet ke Kartu Prakerja agar Dapat Insentif Rp3,55 Juta, Simak Langkahnya

Berdasarkan hasil data WHO di lapangan, sangat sedikit orang yang didiagnosis dengan infeksi SARS-CoV-2 yang disebabkan oleh varian C.1.2.

Sejak minggu lalu, tercatat 114 kasus C.1.2 telah diidentifikasi di Afrika Selatan, dengan satu kasus di empat negara Afrika lainnya.

Jumlah kasus yang rendah juga muncul di negara-negara di Eropa, Asia, dan Pasifik sejak kemunculan varian C.1.2 sejak bulan Mei.

“Saat ini, C.1.2 tampaknya penyebarannya tidak masif, tetapi kami membutuhkan lebih banyak pengurutan untuk dilakukan dan dibagikan secara global,” ujar Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 untuk WHO.

Baca Juga: Cara Cek BLT UMKM 2021 Online Menggunakan HP Melalui Link Berikut agar Dapat BPUM Rp1,2 Juta

Beberapa varian Covid-19, seperti varian Alpha dan varian Delta memang sudah tersebar luas di banyak negara.

Sementara itu, varian Beta, memiliki transmisi yang lebih terbatas.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler