Efektivitas Booster Vaksin Pfizer Hanya 9 hingga 10 Bulan

11 November 2021, 12:15 WIB
Booster Pfizer Bertahan 9 Hingga 10 Bulan/Antara /

PR DEPOK – Booster atau yang juga disebut sebagai suntikan tambahan vaksin Covid-19 Pfizer disebut lebih manjur untuk menghasilkan antibodi.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 11 November 2021 menurut keterangan lebih baik dalam memberikan pencegahan Covid-19.

Seperti diketahui, persoalan Covid-19 di Indonesia belum usai seutuhnya. Bahkan dibeberapa daerah masih ditemukan kasus tersebut.

Baca Juga: Jumlah Pasien Rawat Inap di RS Wisma Atlet Berkurang Lima Orang Hari Ini

Menurut penelitian, suntikan booster mampu melindungi lebih efektif jika dibandingkan dengan dua dosis pada saat vaksin.

Di lain sisi, suntikan booster juga mampu bertahan hingga sembilan sampai sepuluh bulan bahkan bisa lebih lama lagi.

Temuan tersebut diketahui setelah adanya peneliti yang melakukan analisis data dari 728.321 orang yang menerima suntikan booster.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu Ini Capricorn, Aquarius, Pisces: Ada Peluang Kerja dengan Tim Baru

Setelah itu, dilakukanlah perbandingan dengan kelompok yang hanya mendapatkan dua dosis vaksin saja.

Secara resmi penggunaan bosster vaksin Pfizer-BioNTech dikeluarkan oleh Badan POM Amerika Serikat (FDA) pada September lalu.

Pada periode pertamanya, seseorang yang berusia lanjut lebih diprioritaskan kisaran usia 65 tahun ke atas.

Baca Juga: Melanie Subono Dukung Permendikbud No 30 Tahun 2021: Bisa Jadi yang Dilecehkan...

Selain itu, yang menjadi prioritas juga adalah kalangan yang memiliki kerentanan mengalami infeksi kisaran usia 18 hingga 64 tahun.

Satu bulan berikutnya, FDA juga memberikan izin penggunaan booster bagi vaksin Moderna dan Johnson & Johnson.

Tak berselang lama, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat(CDC) mengeluarkan pedoman soal vaksin Pfizer, Moderna dan Janssen diberikan izin untuk mendapatkan suntikan booster dari salah satu tiga merek vaksin tersebut.

Meski begitu, CDC mengungkapkan bahwa tidak sedikit penerima J&J lebih menyukai booster dari kedua merek itu lantaran vakin Janssen dinilai lebih rendah efektivitasnya dibanding vaksin berbasis mRNA.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler