3 Kunci Jitu Atasi Omicron Sesuai Anjuran Epidemiolog Universitas Indonesia, Apa Saja?

8 Januari 2022, 09:23 WIB
Ilustrasi. Berikut ini dipaparkan tiga kunci jitu mengatasi Covid-19 varian Omicron sesuai anjuran epidemiolog Universitas Indonesia. /Pixabay/Gerald.

PR DEPOK - Epidemiolog Universitas Indonesia membagikan tips jitu sebagai kunci melindungi diri dari Covid-19 varian Omicron.

Tri Yunis Miko Wahyono, sebagai epidemiolog Universitas Indonesia menyatakan ada tiga kunci jitu mengatasi Omicron.

Mengikuti vaksinasi sebagai salah satu kunci jitu mengatasi Omicron yang dianjurkan epidemiolog Universitas Indonesia ini.

Baca Juga: Menag Yaqut Sebut Ferdinand Butuh Bimbingan Agama, Said Didu: Tak Terkait Agama yang Dianut Lebih ke Moralitas

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Sabtu, 8 Januari 2022, berikut tiga kunci jitu mengatasi Omicron anjuran epidemiolog Universitas Indonesia

1. Penuhi vaksinasi

2. Menjaga jarak agar tidak menimbulkan kerumunan

3. Tetaplah mengenakan masker.

Baca Juga: Boy William Tertantang Perankan Karakter Ini Usai Wawancarai Reza Rahadian: Pengen Coba Jadi Psikopat

"Senjata kita sekarang untuk menghindari infeksi Omicron ialah vaksinasi, tidak berkerumun, pakai masker," ujar Yunis.

Selanjutnya Yunis menilai bahwa, masyarakat kian longgar menerapkan prokes.

Padahal, Omicron siap menyerang dan merajalela di tengah-tengah publik.

Baca Juga: Ditanya Boy William Soal Honor di Layangan Putus, Jawaban Reza Rahadian Buat Suami Caren Vandella Tertawa

Walaupun Omicron tidak memberikan gejala klinis yang terlalu berat, namun mampu memperbanyak infeksi dengan cepat.

Dikhawatirkan serangan gelombang ketiga Covid-19 terjadi di Indonesia.

Yunis berkaca dari Amerika Serikat,dan Inggris, dua negara besar yang mengalami kenaikan angka kasus secara signifikan.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Keluarkan Ketentuan Terbaru Prokes Perjalanan Luar Negeri dalam SE Nomor 1 Tahun 2022

Meskipun, Inggris nyaris 80 persen vaksinasi, tapi kasus tetap tinggi karena Omicron.

Senada yang disampaikan Prof. Wiku Adi Sasmito Jubir Nasional Satgas Covid-19, ia tetap menyarankan penerapan prokes ketat, walaupun 86,6 persen masyarakat Indonesia memiliki antibodi kuat terhadap Covid-19.

"Hasil survei di 100 kabupaten/kota di sebagian wilayah aglomerasi maupun non aglomerasi sepanjang November-Desember 2021 menunjukkan 86,6 persen populasi yang daerahnya disurvei telah memiliki antibodi SARS-Cov-2," ujar Wiku.

Baca Juga: Update Kasus Dugaan Pelecehan Pegawai KPI: Para Terduga Pelaku Sudah Tidak lagi Dikontrak sebagai Pegawai

"Baik akibat telah terinfeksi sebelumnya, atau karena vaksinasi," imbuhnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler