Belum Ditemukan Vaksin Virus Corona, Achmad Yurianto Sarankan Penggunaan Obat Herbal untuk Pencegahan

6 Maret 2020, 06:00 WIB
WARGA Depok meyakini ramuan tradisional seperti temulawak dan kunyit bisa mencegah penyebaran epidemi virus corona (Covid-19), kondisi ini menimbulkan kelonjakan harga tanaman herbal itu dari Rp 10.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram di Pasar Kemiri Muka.* /AMIR FAISOL/PR

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengabarkan pada Senin 2 Maret 2020 lalu bahwa terdapat dua warga Indonesia asal Depok yang telah terjangkit virus Corona.

Sejak munculnya kabar tersebut membuat sebagian masyarakat cemas dengan adanya kasus pertama virus Corona di Indonesia.

Ditambah saat ini para peneliti belum menemukan vaksin atau obat untuk menyembuhkan virus Corona.

Virus yang awal ditemukannya di Kota Wuhan, Tiongkok ini, kini sudah menyebar hingga ke 50 lebih negara di dunia.

Baca Juga: Buntut 2 Warga Positif Terkonfirmasi Virus Corona, Pemkot Depok Bentuk Tim Khusus dan Siagakan Crisis Center Selama 24 Jam 

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Achmad Yurianto mengatakan obat herbal dapat meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus yang bisa berakibat lebih parah.

"Karena virus ini bersifat self limited desease maka menurut saya penggunaan obat herbal bagus untuk meningkatkan daya tahan tubuh, tapi bukan untuk membunuh virusnya," kata Achmad Yurianto.

Yurianto menambahkan, bahwa menjaga serta meningkatkan ketahanan tubuh menjadi salah satu kunci untuk mencegah kejadian infeksi yang parah dari wabah virus ini.

Selain penggunaan obat herbal, Jubir yang diketahui memiliki latar belakang dokter kemiliteran itu mengatakan bahwa obat suplemen peningkat daya tahan tubuh juga dapat digunakan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Wudhu Bisa Cegah Virus Corona 

Dirinya menjelaskan bahwa saat ini pihak kesehatan dalam menangani pasien pun menggunakan supporting therapy dan juga suplemen peningkat daya tahan tubuh. Tambahnya, hal itu sudah menjadi standar pengobatan yang dilakukan di berbagai negara.

"Contohnya saja di Tiongkok, ada beberapa yang diberikan herbal dsb. Tidak ada masalah dengan itu," katanya.

Menurut pengakuan Yurianto, karena baru memiliki sampel dua pasien positif maka dari itu hingga kini Indonesia masih belum mampu mengembangkan vaksin untuk virus Corona.

Oleh karena itu, Indonesia bekerja sama dengan negara lain dalam upaya menemukan vaksin yang tepat untuk penyembuhan virus Corona.

"Ada ahli virologi asal Jakarta dan Surabaya saat ini sudah bergabung dengan komunitas dunia demi menemukan sampel vaksin dari virus ini," ujarnya.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler