Pasien Covid-19 Varian Omicron Tidak Melulu Batuk atau Pilek, Ini 3 Gejala yang Jarang Diketahui

19 Februari 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. /PIXABAY/Alexandra_Koch

PR DEPOK – Gejala Covid-19 varian Omicron ternyata tidak melulu ditandai dengan batuk, pilek atau demam.

Tidak sama dengan gejala Covid-19 varian lain, saat kenaikan kasus varian Omicron, kebanyakan orang justru mengeluhkan nyeri tubuh seperti, sakit kepala dan nyeri punggung bawah.

Lantas, benarkah nyeri punggung termasuk gejala Covid-19 varian Omicron?

Baca Juga: Terlibat Jaringan Narkoba Internasional, Kakek Ini Ditangkap BNN Sumatra Utara

Menurut Dr Charu Dutt Arora, Konsultan Perawatan Rumah, Pakar Covid dan Layanan Medis, Asian Institute of Medical Sciences, Faridabad, sakit punggung adalah salah satu gejala Covid-19 yang paling umum.

“Meskipun orang percaya bahwa Covid-19 terutama adalah virus pernapasan dan hanya menyebabkan infeksi paru-paru, ada beberapa penelitian di Barat yang menunjukkan bahwa 63 persen pasien terinfeksi oleh varian Delta dan 42 persen dari pasien yang terinfeksi oleh varian Omicron telah melaporkan sakit punggung sebagai salah satu gejala utama,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Indian Express.

Ia menyebutkan, ada tiga area utama tubuh sering terasa nyeri selama infeksi yaitu kepala, punggung bawah dan otot.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kartu Pasangan untuk Ungkap Kondisi Kisah Cinta Anda

“Nyeri otot terutama di sekitar area lutut,” ujar Dr Arora.

Ia menjelaskan, Covid-19 menyebabkan nyeri punggung bawah karena infeksi Covid-19 merangsang pelepasan hormon yang disebut sitokin dan bersifat proinflamasi.

Sitokin mengarah pada pembentukan prostaglandin yang dikenal sebagai E2, yang mengaktifkan semua reseptor rasa sakit di tubuh.

Baca Juga: Link Live Streaming Manchester City vs Tottenham Hotspur Liga Inggris Minggu, 20 Februari 2022 Pukul 00.30 WIB

“Ini seperti jalur sinyal dari sitokin ke prostaglandin E2 yang selanjutnya mengaktifkan jalur nyeri. Inilah sebabnya mengapa tiga area ini terluka selama Covid-19,” katanya.

Adapun sakit kepala dan nyeri punggung bawah berlangsung cukup lama.

“Seorang pasien mengalaminya dalam 4-5 hari pertama terinfeksi,” katanya.

Baca Juga: Dikenal Sering Mengganggu, 4 Zodiak Ini Kerap Membuat Orang di Sekitarnya Kesal

Akan tetapi, nyeri punggung dapat bertahan bahkan selama enam hingga sembilan bulan setelah pemulihan.

"Ini terutama karena respons peradangan yang disebabkan oleh virus Covid-19.Anda dapat membunuh virus di dalam tubuh tetapi respons inflamasi yang terjadi selama infeksi dapat bertahan tergantung pada respons imun pasien,” katanya.

Pasien memiliki kekebalan yang baik, bisa terbebas dari rasa sakit lebih awal dan sebaliknya.

Baca Juga: Keberatan BNPT Cap Ustaz Khalid sebagai Wahabi, Gus Umar: Jangan Seenaknya Bicara

Dr Arora meminta pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika sakit punggung terus-menerus selama dan setelah Covid-19.

Selain itu, ia menyarankan untuk menjauh dari latihan fisik atau berat dan mengikuti pola yang dianjurkan pasca pemulihan.

“Itu berarti meningkatkan aktivitas fisik Anda sebesar 30 persen setiap dua minggu. Artinya, jika Anda melakukan 100 langkah sebelum Covid-19, Anda harus memulai dengan 30 langkah. Setelah dua minggu, tingkatkan menjadi 60 dan menjadi 90 setelah dua minggu lagi”

Baca Juga: Soroti Ribuan Ton Minyak Goreng yang Ditimbun, Alvin Lie: Sebaiknya Disita dan Bagikan Gratis ke Warga Miskin

“Lakukan tes darah Anda setiap dua hingga empat minggu untuk memeriksa kemungkinan peradangan yang terjadi di dalam tubuh Anda. Latihan pernapasan dalam harus diikuti karena memberikan banyak nada pada otot punggung dan perut Anda,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Indian Express

Tags

Terkini

Terpopuler