PR DEPOK - Selalu tak disadari, penyakit jantung menjadi salah satu penyakit yang mematikan di dunia.
Faktor pemicu penyakit jantung bisa disebabkan oleh banyak hal mulai dari gaya hidup tidak sehat hingga stres yang terjadi terus menerus.
Tak hanya itu, penyakit jantung bisa menyerang siapa saja baik wanita maupun pria di usia muda sekalipun.
Baca Juga: Mino Raiola Meninggal Dunia, Apa Penyakit yang Diderita Agen Erling Haaland dan Paul Pogba?
Agar terhindar dari penyakit ini, Anda perlu mengetahui faktor pemicu penyakit jantung untuk meningkatkan kewaspadaan.
Dilansir PikiranRakyat-Depok-com dari laman kemkes.go.id, berikut 6 faktor pemicu penyakit jantung salah satunya stres.
1. Faktor Usia
Semakin bertambah usia seseorang, maka makin tinggi risiko terkena Penyakit jantung.
Baca Juga: 11 Ucapan Maaf dan Selamat Idul Fitri 2022 Dalam Bahasa Sunda, Cocok Dibagikan di Medsos
Pada pria resiko tinggi terserang penyakit jantung apabila memasuki usia 45 tahun, sementara wanita memasuki usia 55 tahun atau yang mengalami menopause dini (akibat operasi).
2. Memiliki Riwayat Penyakit Jantung dalam Keluarga
Jika ada salah satu anggota keluarga inti mengidap penyakit jantung, maka anggota keluarga yang lain juga akan berisiko mengalami penyakit jantung.
3. Diabetes
Diabetes dapat menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menghambat aliran darah.
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Mei 2022 atau 29 Ramadhan 1443 H untuk DKI Jakarta
Oleh karena itu penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengidap penyakit jantung.
4. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi mampu melukai dinding arteri dan memunginkan kolesterol LDL masuk saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
Hal ini juga beresiko menimbulkan penyakit jantung pada penderita hipertensi.
5. Obesitas (Kegemukan)
Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Oleh karena itu, seseorang dengan berat badan berlebih mempunyai resiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
6. Stres
Ketika seseorang stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang berakibat pada kakunya pembuluh darah. Selain itu, stres juga akan membuat tubuh memproduksi hormon norepinephrine yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah.
Dua hal tersebut pada akhirnya bisa membuat seseorang menderita penyakit jantung.***