PR DEPOK - Kebiasaan duduk terlalu lama bisa berdampak buruk dan dapat meningkatkan resiko masalah jantung sebesar 50 persen.
Dampak buruk dari duduk terlalu lama yang bisa berisiko terhadap masalah jantung tersebut diungkapkan oleh sebuah studi yang dipublikasikan dalam JAMA Cardiology.
Berdasarkan studi ini, duduk dalam waktu yang lama dan perilaku sedenter atau tidak aktif, merupakan kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan jantung.
Baca Juga: Kapan Pendaftaran PKH 2022 Tahap 2 Dibuka? Simak Penjelasan Kemensos
Pada studi, dilakukan survei oleh tim peneliti, terhadap lebih dari 100 ribu orang di 21 negara.
Selama pemantauan, tim peneliti melakukan penilaian mengenai dampak perilaku para partisipan terhadap risiko penyakit kardiovaskular.
Hasilnya, kebiasaan duduk selama enam hingga delapan jam per hari memiliki risiko 12-13 persen lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung.
Baca Juga: Mendag Bantah Adanya Mafia Minyak Goreng, Zulkifli Hasan: Ini kan Ada Kenaikan Harga Booming
Melalui studi ini, tim peneliti juga menemukan hubungan menarik antara kebiasaan duduk dalam waktu lama dengan kemampuan ekonomi suatu negara.
Berdasarkan temuan ini, tim peneliti memperkirakan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama cenderung berkaitan dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi.
Tim peneliti juga menemukan bahwa kombinasi antara perilaku tidak aktif dan duduk, turut berkontribusi pada 8,8 persen dari semua kematian.
Angka tersebut cukup mendekati angka kontribusi rokok terhadap semua kematian.
"Pesan menyeluruh yang didapatkan untuk mengurangi seberapa lama Anda duduk," jelas Profesor Scott Lear dari Simon Fraser University, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ NEWS, Selasa 21 Juni 2022.
Prof Scott Lear menganjurkan orang-orang agar mencari waktu lain untuk melakukan lebih banyak latihan fisik.
Baca Juga: 15 Link Twibbon HUT DKI Jakarta 2022 Lengkap dengan Cara Pasang Foto untuk Diunggah ke Media Sosial
Untuk itu, Prof Scott Lear menganjurkan setiap duduk harus dilakukan selama tidak lebih dari empat jam per hari. Hal ini dapat menurunkan risiko hingga dua persen, kata Prof Scott Lear.
"Jadwalkan waktu untuk bangkit dari kursi merupakan awal yang baik," ucap Prof Scott Lear.
Menurutnya, latihan fisik secara rutin juga dapat memperbaiki kondisi jantung. Hal ini bisa terjadi karena latihan fisik dapat membuat sistem peredaran darah menjadi lebih efisien.
Baca Juga: PHK Massal Dinilai Mendadak, Eks Karyawan Tesla Gugat Perusahaan Elon Musk
Kebiasaan baik ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, yang kerap berkontribusi pada terjadinya penyakit jantung, jelasnya. ***