Penyebab Hepatitis Anak Ditemukan, Kenali Gejala-gejala Berikut Ini

26 Juli 2022, 17:35 WIB
Ilustrasi- Penyebab hepatitis anak ditemukan, kenali gejala-gejala berikut ini. /Victory_Art/PIXABAY

PR DEPOK – Kasus hepatitis yang menyerang anak-anak di tengah pandemi Covid-19 terus didalami sejak beberapa waktu lalu meningkat.

Sejumlah ilmuwan dari Inggris telah mengklaim bahwa menemukan penyebab hepatitis pada anak-anak.

Dalam studi tersebut, para ilmuwan menegaskan bahwa penyebab hepatitis pada anak bukan karena Covid-19, meski ada dampak dari lockdown selama pandemi berlangsung.

Baca Juga: Daftar Hari Besar dan Hari Libur Agustus 2022: Peringatan HUT Republik Indonesia hingga Hari ASI Sedunia

Para ilmuwan menunjukkan virus yang biasanya tidak berbahaya sebagai penyebab utama hepatitis pada anak-anak.

Dua studi terpisah menyimpulkan bahwa adeno-associated virus 2 (AAV2) tampaknya penyebab utama hepatitis.

Virus yang biasanya tidak menyebabkan penyakit apapun, menginfeksi sebagian besar anak-anak di usia 10 tahun.

Baca Juga: Bentuk Soal ANBK 2022 untuk siswa SD, SMP, dan SMA Lengkap dengan Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional

Meski demikian, AAV2 tidak dapat bereplikasi tanpa patogen penolong seperti adenovirus yang biasanya hanya menyebabkan gejala seperti pilek.

Adenovirus melonjak sejalan dengan kelompok hepatitis, yang diyakini para ahli karena anak-anak memiliki kekebalan yang lebih lemah setelah mereka kembali ke tingkat pencampuran sebelum pandemi.

Oleh karena itu, tim akademisi yang didukung Badan Keamanan Kesehatan Inggris percaya bahwa infeksi ganda dari kedua virus ini adalah penyebab utama hepatitis pada anak-anak.

Baca Juga: Langkah-langkah Mempersiapkan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Guru dan Pendidik

Akan tetapi, para ilmuwan bingung mengenai akar penyebab hepatisis, dengan teori menyalahkan Covid-19 atau bahkan mutasi pada jenis adenovirus.

Apa itu hepatitis?

Hepatitis adalah peradangan hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau kerusakan hati akibat minum alkohol.

Beberapa kasus menyelesaikan sendiri, tanpa masalah yang berkelanjutan, tetapi sebagian kecil dapat mematikan, memaksa pasien untuk membutuhkan transplantasi hati untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Pencairan BPNT Juli 2022 Berakhir Kapan? Cek Penerima Bansos di Situs cekbansos.kememsos.go.id

Apa saja gejala hepatitis?

Orang yang menderita hepatitis umumnya mengalami kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, dan nyeri sendi.

Mereka mungkin juga menderita penyakit kuning ketika kulit dan bagian putih mata menjadi kuning.

Secara keseluruhan, dua penelitian menemukan bahwa 96 persen anak dengan hepatitis yang tidak dapat dijelaskan memiliki 'tingkat tinggi' AAV2.

Baca Juga: Info Seputar ANBK 2022: Pengertian, Fungsi, dan Jadwal Asesmen Nasional untuk Siswa SD, SMP, hingga SMA

Sebagai perbandingan, hanya empat persen anak muda yang sehat yang dites positif AAV2 dan pada tingkat yang jauh lebih rendah.

Dr Antonia Homengatakan penguncian dan pembatasan Covid menyebabkan sirkulasi virus musiman jauh berkurang.

“Sebuah keseimbangan perlu dibangun kembali sekarang karena anak-anak muda bercampur dengan cara pra-pandemi, yang telah menyebabkan berbagai jenis sirkulasi virus,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Baca Juga: ACT Selewengkan Dana hingga Rp34 Miliar Lebih ke Berbagai Pihak

Penderita penyakit aneh ini kebanyakan adalah balita yang awalnya mengalami diare, muntah-muntah dan sakit perut, diikuti dengan penyakit kuning pada kulit.

Para peneliti masih belum tahu mengapa wabah hepatitis terjadi sekarang.

Namun, mereka mengatakan puncak infeksi adenovirus pada populasi umum setelah penguncian mungkin berkontribusi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler