Penelitian: Makan Malam Setelah Pukul 22.00, Bisa Sebabkan Bahaya Obesitas dan Diabetes

17 Juli 2020, 14:06 WIB
ILUSTRASI makan malam.* /Pexels /Andrea Piacquadio/Pexels

PR DEPOK - Makan malam biasanya adalah waktu yang sangat dihindari oleh mereka yang sedang melakukan program diet.

Pasalnya banyak literatur yang menyebutkan bahwa makan malam yang terlalu larut malam bisa menyebabkan pada kenaikan berat badan dan kadar gula darah tinggi.

Namun, tahukah Anda bahwa jika makan malam lebih awal malah bisa membantu tubuh membakar lemak?

Baca Juga: BREAKING NEWS: Komedian Senior Omas Dikabarkan Meninggal Dunia  

Dilasnir Pikiranrakyat-Depok.com dari Science Daily, berdasarkan studi yang dipublikasi di Endocrine Society's Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, meneliti hubungan antara waktu makan dan proses metabolisme makanan di dalam tubuh. Dan ternyata, makan malam di jam 6 sore justru membantu menurunkan berat badan.

Lebih dari 2,1 miliar orang dewasa diperkirakan memiliki kelebihan berat badan atau obesitas yang membuat komplikasi kesehatan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

"Studi ini memberi penerangan baru tentang bagaimana makan larut malam memperburuk glukosa dan mengurangi jumlah lemak yang terbakar," kata penulis studi, Jonathan C. Jun, MD dari Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hokpins di Baltimore.

Baca Juga: Omas Meninggal Dunia, Komedian David Nurbianto: Baru Mau Ajak Mpok Buat Jadi Emak Saya 

Sebagai percobaan, peneliti meneliti 20 sukarelawan yang sehat (10 wanita dan 10 pria) untuk melihat bagaimana mereka ketika makan malam pada pukul 22.00 dibandingkan pada pukul 18.00 dengan menu yang sama dan tidur di waktu yang sama pukul 23.00.

Para peneliti ingin mengetahui perbandingan proses metabolisme tubuh saat makan malam di kedua waktu tersebut.

Berdasarkan temuan tersebut, menunjukkan kadar gula darah akan lebih meningkat saat para peserta makan pukul 10 malam. Selain itu, jumlah lemak yang dibakar juga jauh lebih sedikit.

"Kami tidak terkejut, karena penelitian lain sudah menunjukkan bahwa saat makan di luar fase ritme sirkadian normal tubuh, tubuh tidak akan memetabolisme glukosa dengan cara yang sama," katanya.

Baca Juga: Sempat Dirawat di RS, Omas Dikabarkan Wafat karena Penyakit yang Dideritanya 

Selain itu, studi juga menemukan saat makan malam terlalu larut sekitar pukul 22.00 bisa meningkatkan kadar gula darah hingga 20 persen. Sementara lemak yang dibakar hanya sampai 10 persen, lebih sedikit saat makan pukul 18.00.

"Saya pikir ini menunjukkan bahwa waktu makan juga mempengaruhi cara tubuh menangani lemak dan kalori," katanya.

Tak hanya membakar lemak lebih banyak, temuan ini juga ternyata penting untuk mencegah munculnya penyakit-penyakit di tubuh. Contohnya seperti diabetes dan penyakit jantung.

"Studi ini menjadi pengingat bahwa pola makan bukan cuma masalah porsi makanan, tetapi juga waktunya," ujar ahli kesehatan, Lisa K Diewald.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Science Daily

Tags

Terkini

Terpopuler