Ada Gerhana Matahari 20 April 2023, MUI Anjurkan Amalkan Beberapa Hal Ini

20 April 2023, 04:00 WIB
Anjuran amalan saat terjadi fenomena gerhana matahari 20 April 2023. /Pixabay/Buddy_Nath

PR DEPOK – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ungkap fenomena gerhana matahari adalah bentuk peringatan dari Allah SWT untuk umat manusia atas perbuatannya yang cenderung merusak di dunia.

 

Ketua MUI, K.H. Muhammad Cholil Nafis, mengatakan bahwa fenomena gerhana matahari merupakan peringatan dari Allah SWT agar umat manusia dapat sadar dan memohon ampunan-Nya, atas segala perbuatan di dunia yang cenderung maksiat dan merusak.

“Gerhana matahari itu, berkenaan dengan perilaku manusia di muka bumi, termasuk kerusakan dan banyaknya maksiat,” katanya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA.

Dengan penjelasan tersebut, Ketua MUI menganjurkan masyarakat untuk mengamalkan amalan bacaan istighfar, bersedekah, melantunkan shalawat, dan juga melakukan sholat gerhana matahari.

Baca Juga: Prediksi Skor Inter Milan vs Benfica di Liga Champions: Jam Tayang, H2H, Line-Up, Link Streaming 20 April 2023

Ia juga menjelaskan fenomena gerhana matahari tertuang dalam AlQuran surah Yasin, dan juga menjelaskan bahwa gerhana matahari merupakan fenomena pengaduan matahari kepada Allah SWT karena melihat kemalasan umat manusia dalam beribadah.

Fenomena gerhana matahari atau Kusuf as-Syams, telah diprediksi akan terjadi pada 20 April 2023 bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 H.

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin juga menjelaskan bahwa berdasarkan data astronomis, Gerhana Matahari Hibrida itu akan terjadi di wilayah Indonesia, kecuali untuk sebagian di wilayah utara Provinsi Aceh.

Gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat dalam satu garis. Terdiri dua kategori gerhana yaitu, gerhana matahari berbentuk cincin dan gerhana matahari total.

Baca Juga: 21 Link Twibbon Hari Kartini 2023 'Habis Gelap Terbitlah Terang' Cocok Dibagikan ke Facebook

Di tempat tertentu, piringan bulan akan terlihat dari bumi berukuran lebih kecil dari piringan matahari. Sehingga, matahari akan tampak seperti cincin, yakni gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggirnya.

Sedangkan di tempat lainnya, piringan bulan akan terlihat dari bumi berukuran sama dengan piringan matahari. Maka, kita akan melihat matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia akan terjadi paling awal di wilayah Jawa Barat, pada pukul 9.26 WIB. Adapun waktu terjadi paling akhir di Papua pada pukul 15.30 WIT.

Kamaruddin Amin juga mengajak umat muslim untuk mendirikan Sholat Gerhana Matahari atau Sholat Kusuf, sesuai dengan tuntunan syariah dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Baca Juga: Resep Bumbu Opor Ayam untuk Lebaran Idul Fitri dan Cara Memasaknya

“Kami menghimbau masyarakat untuk bertakbir, memperbanyak dzikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya,” katanya.

Selain Ketua MUI yang ungkap gerhana matahari merupakan peringatan bagi umat manusia, di sisi lain Kementrian Agama juga imbau masyarakat untuk mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: MUI ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler